Beberapa kondisi yang mempengaruhi seseorang berisiko terkena asam urat antara lain obesitas, diabetes, riwayat keluarga dengan asam urat, hipertensi, penyakit ginjal, dan gagal jantung kongestif.
Terdapat beberapa gaya hidup yang mendukung seseorang berisiko besar terkena asam urat, antara lain terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi protein hewani, konsumsi alkohol, sedang meminum pil diuretik dan imunosupresan, dan pasca operasi.
Jika asam urat tidak diobati, kemungkinan untuk kembali terjadinya serangan asam urat ini lebih tinggi dan sering, juga berlangsung lebih lama dengan lokasi sendi yang sama atau bahkan di lokasi sendi yang berbeda.
Kemungkinan untuk terjadi kerusakan sendi secara permanen pun besar jika asam urat tidak diobati dan risiko terjadinya komplikasi, seperti batu ginjal, radang sendi parah, dan penyakit jantung.
Pencegahan Asam Urat
Pencegahan yang diperlukan dari seseorang yang menderita asam urat, antara lain:
- Minum banyak air putih
Baca Juga: Begini Cara Mengonsumsi Daun Sukun Untuk Mengobati Asam Urat
- Olahraga secara teratur
- Batasi kadar purin dalam tubuh, dengan tidak konsumsi alkohol, kerang, saus, daging merah dan jeroan, minuman dan makanan tinggi fruktosa, protein dari sumber hewani
- Tidak makan makanan laut yang kaya akan purin, seperti ikan teri, sarden, tuna, dan scallop.
Pria lebih berisiko terkena asam urat dan mengalaminya lebih awal, biasanya antara usia 30 sampai 50 tahun, sedangkan wanita risiko terkena asam urat setelah menopause.
Oleh karena itu kenalilah gejala dan faktor penyebab yang mungkin mempengaruhi untuk bisa melihat sejauh mana kadar asam urat dalam tubuh.
Jangan ragu untuk menemui dokter, sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya komplikasi.(*)
Baca Juga: Asam Urat Bisa Menyebabkan Gangguan Ginjal, Perhatikan Gejala Awalnya
Source | : | Mayo Clinic,arthritis.org,my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar