GridHEALTH.id - Bagaimana keterampilan keseimbangan kita? Bisakah kita berdiri tegak dengan satu kaki di udara? Ternyata, orang yang tidak bisa meluruskan satu kaki berisiko lebih tinggi meninggal dalam 10 tahun.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The British Journal of Sports Medicine pada Mei 2021 menemukan bahwa risiko kematian untuk orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang tidak dapat tetap tegak selama 10 detik dengan satu kaki berlipat ganda selama sepuluh tahun berikutnya.
Untuk penelitian tersebut, 12 percobaan dilakukan oleh tim akademisi internasional dari Finlandia, Inggris, Australia, Brasil, dan Amerika Serikat. Temuan penelitian ini, bagaimanapun, sebagian besar tergantung pada observasi.
Tim peneliti mempelajari data dari 1.702 orang berusia antara 51 dan 75 tahun dari 2008 hingga 2020.
Menurut para peneliti, semua subjek sehat pada saat penelitian. Peserta diminta pada platform datar dengan siku diluruskan dan pandangan mereka pada jarak 2 m.
Peneliti mempelajari kemampuan peserta untuk menyelesaikan 10 detik OLS (sikap satu kaki) dan mereka diizinkan melakukannya tiga kali sambil mempertahankan posisi awal. Para peserta bisa berdiri di kedua sisi dan mata mereka tertuju ke depan.
Dari semua peserta, 21% dari mereka tidak bisa lulus tes ini dan 123 pasien meninggal karena satu dan lain alasan dalam 10 tahun setelah penelitian. Temuan penelitian ini sangat menarik, meski belum ada penjelasan ilmiah yang ditemukan.
Asal tahu saja, menjaga keseimbangan sangat penting karena ini adalah keterampilan vital yang sering hilang seiring bertambahnya usia.
Otak, otot, dan sebagian telinga bagian dalam semuanya terlibat dalam kemampuan keseimbangan yang rumit.
Baca Juga: Healthy Move, 7 Langkah Latihan Keseimbangan Lewat Pose Yoga Asanas
Baca Juga: 7 Tips Bagi Wanita Untuk Mencegah Masalah Seksual Dan Reproduksi
Koordinasi antara ketiga sistem ini dapat menurun seiring waktu jika kita tidak melatih dan menjaga keseimbangan, sehingga lebih sulit bagi kita untuk berdiri tegak dan menjaga postur yang baik.
Source | : | Mind Body Green,The British Journal of Sport Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar