GridHEALTH.id - Kutu merupakan serangga yang tidak boleh disepelekan. Hewan bertubuh kecil ini dapat menggigit dan menghisap darah manusia.
Umumnya kutu tinggal di rumput, pohon, semak-semak, atau tumpukan darah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyebutkan kutu paling suka berada di bagian tubuh yang hangat dan lembab.
Misalnya saja ketiak, selangkangan, rambut, bagian dalam pusar, atau bahkan di sekitar dan dalam telinga.
Jika digigit, seseorang berisiko terkena penyakit infeksi dari virus yang dibawanya. Selain kemerahan, gejala penyakit infeksi akibat gigitan kutu adalah seperti berikut ini.
* Sakit kepala
* Demam
* Kelenjar sakit
* Tidak seimbang saat berjalan atau leher kaku
* Tubuh rasanya lemah
Baca Juga: Gigitan Kutu Bisa Mematikan, Tularkan Virus Powassan, Korban Wanita
* Mual dan muntah
Penyakit infeksi akibat gigitan kutu
Kutu yang mengigit dan mengisap darah manusia, dapat menularkan virus yang menyebabkan penyakit infeksi seperti berikut ini.
1. Virus Powassan
Penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh gigitan kutu adalah Powassan. Walaupun terbilang jarang terjadi, tapi penyakit ini berisiko fatal.
Melansir laman Mass.gov, kutu biasanya butuh waktu lama untuk menyebabkan infeksi. Tapi berbeda dengan kutu pembawa virus Possawan, yang hanya butuh waktu sebentar untuk menyebarkan virus setelah menempel di tubuh manusia.
Gejalanya infeksi baru akan muncul sekitar satu minggu atau satu bulan setelah digigit pertama kali oleh kutu.
Penanganan infeksi virus akibat gigitan kutu seperti Powassan, hingga saat ini hanya dilakukan dengan perawatan suportif (meringankan gejala), istirahat, dan memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi.
Infeksi virus ini umum terjadi di Amerika Serikat, tahun 2020 sebanyak 20 kasus dan pada 2019 sekitar 39 kasus. Seorang wanita pada 7 Juni lalu, meninggal dunia setelah terinfeksi Powassan.
Baca Juga: Menggunakan Mayones 1 dari 6 Bahan Alami Usir Kutu Rambut Membandel
2. Heartland Virus
Selain Powassan, infeksi virus yang disebabkan oleh gigitan kutu adalah virus Heartland. Pertama kali ditemukan pada 2009 oleh Dr. Scott Folk, menangani dua pasien yang digigit kutu di wilayah Missouri Barat.
Awalnya, kedua pasien tersebut dikira terkena penyakit Lyme. Namun setelah menjalani pemeriksaan lab, ditemukan infeksi virus yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Virus tersebut akhirnya diberi nama Heartland, tempat di mana pertama kali terdeteksi. Sejak saat itu, sudah ada lebih dari 50 kasus infeksi virus Heartland yang rata-rata terjadi di negara bagian selatan dan barat tengah AS.
Penanganan penyakit ini hanya dilakukan untuk mengurangi gejela infeksi. Seperti mengurangi nyeri, demam, atau gejala yang lainnya.
3. Demam berdarah Krimea-Kongo
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Nairovirus, yang menular melalui gigitan kutu. Seseorang bisa tertular demam berdarah Krimea-Kongo jika menyentuh darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Melansir laman CDC Afrika, perawatan suportif merupakan pengobatan utama demam berdarah Krimea-Kongo. Ada juga antivirus ribavirin, yang juga digunakan dalam pengobatan penyakit ini.
Mencegah penularan virus dari kutu
Pencegahan adalah cara terampuh untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut. Adapun cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pakaian berwarna terang, sehingga ketahuan jika ada kutu.
Selipkan celana ke dalam kaus kaki, hindari area yang dipenuhi kuti, periksa diri hingga hewan peliharaan tidak ada kutu, dan segera singkirkan jika menemukan kutu. (*)
Baca Juga: 13 Obat Alami Untuk Menghilangkan Kutu Rambut Anak, Aman Digunakan
Source | : | CDC,mass.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar