GridHEALTH.id - Penyakit yang telah menimbulkan berbagai gejala akan lebih mudah untuk dideteksi dan ditangani dengan baik, karena dokter dapat dengan mudah mendeteksinya.
Namun, dalam dunia medis juga dikenal beberapa jenis penyakit yang sulit untuk terdeteksi dan didiagnosa oleh dokter.
Beberapa penyebab yang menjadikan penyakit-penyakit ini sulit dideteksi adalah gejalanya yang menyerupai jenis penyakit lain, ataupun presentase langka dari penyakit tersebut yang membuat dokter salah untuk mendiagnosa.
Diagnosis dan deteksi yang terlambat akan berisiko menyebabkan penyakit yang lebih serius, oleh karena itu kenali penyakit apa saja yang sulit untuk dideteksi oleh dokter.
Berikut ini daftar penyakit yang sulit terdeteksi oleh dokter:
1. Emboli paru/Pulmonary embolus - penyakit ini seringkali salah dideteksi dan didiagnosis menjadi penyakit infark miokard atau pneumonia.
2. Fasciitis nekrotikans - merupakan infeksi langka pada kulit dan jaringan subkutan, hingga menyebar sepanjang bidang fascia (bagian dari connective tissue/selaput otot).
Penyakit ini juga terjadi secara tiba-tiba, diawali dengan munculnya selulitas dan perlu segera diobati dengan operasi dan pemberian antibiotik, petunjuk utama berupa rasa nyeri yang tidak sebanding dengan riwayat pemeriksaan.
3. Patologi vaskular di leher - gangguan aliran darah di leher dapat menyebabkan cedera neurologis yang membahayakan, jenis dari gangguan antara lain pembekuan, emboli, trauma, dan diseksi.
Baca Juga: Ngeri, Pria Ini Terinfeksi Penyakit Kelamin Langka Tak Mempan Antibiotik
Tanda yang muncul pun beragam, bisa biasa saja, menyakitkan, atau menunjukkan gejala neurologis yang tidak jelas.
4. Kompromi sumsum tulang belakang - abses dan pendarahan epidural, iskemia sumsum tulang belakang, dan diskitis.
Penyakit ini berbahaya karena setiap lesi di sekitar sumsum tulang belakang memiliki risiko tinggi komplikasi parah, ditambah dengan kondisinya yang langka juga mirip dengan gejala penyakit ringan lainnya.
5. Iskemia usus - kondisi peradangan dan cedera pada usus hasil dari suplai darah yang tidak memadai, bisa terjadi secara kronis/akut dan cenderung menyerang orang tua.
Penyakit ini mencakup spektrum keparahan yang luas dan untuk kasus parah dapat berkembang menjadi sepsis, salah satu tandanya adalah sakit perut yang tidak wajar dan normal.
6. Sleep apnea dan hipoventilasi pasca operasi - sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan jeda pernapasan atau pernapasan dangkal/jarang saat tidur.
Membuat pasien kesulitan bernapas dan pernapasan terganggu oleh hambatan fisik terhadap aliran udara, hasilnya membuat orang menjadi mendengkur, maka pemberian opioid atau obat depresan pernapasan akan membuat hipoventilasi.
7. Penyakit lyme - kutu rusa menginfeksi manusia melalui gigitan hingga menghasilkan ruam mata
Yang menyebabkannya sulit dideteksi adalah gejala mirip dengan penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri sendi, dan pusing, ditambah lagi pada hasil tes darah selama beberapa minggu belum tentu dapat mendeteksi penyakit ini.
8. Fibromyalgia - biasanya akan didiagnosis oleh dokter, setelah tubuh dipastikan tidak menyebabkan radang sendi, lupus, atau sesuatu yang lain.
Ditambah juga proses perawatan terkait dengan kecemasan dan masalah tidur.
Baca Juga: Impetigo Herpetiformis, Ruan Kulit Langka Terjadi Pada Kehamilan
9. Lupus - penyakit di mana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan dan persendian.
Mirip dengan radang sendi gejala yang ditimbulkan adalah rasa lelah dan pegal di seluruh tubuh, dalam beberapa kasus muncul ruam.
Tidak ada tes khusus untuk mengetahuinya dan gejala setiap orang berbeda-beda, inilah yang menyebabkan penyakit ini sulit didiagnosa.
10. Penyakit parkinson - kondisi di mana sel otak berhenti bekerja sebagaimana mestinya, bisa ditandai dengan lengan gemetar, leher kaku, masalah keseimbangan, dan wajah yang terlihat berbeda.
Penyakit ini sulit dideteksi karena mirip dengan tanda stroke, cedera kepala, penyakit alzheimer, atau bahkan stres.
11. Sklerosis ganda - sistem kekebalan tubuh akan menyerang penutup pada ujung saraf tertentu, sehingga otak lebih sulit memberitahu tubuh apa yang harus dilakukan.
Menyebabkan kelelahan, masalah penglihatan, kelemahan, pusing, depresi, dan gejala lain.
Gejala ini mirip dengan penyakit lainnya, ditambah tidak ada tes khusus yang dapat dilakukan, sehingga harus dilakukan pemindaian pencitraan atau tes cairan tulang belakang untuk membantu mempersempit kemungkinan gejala lainnya.
12. Endometriosis - jaringan yang melapisi rahim wanita (endometrium) tumbuh di luar rahim, sehingga menyebabkan rasa sakit yang serius di perut bagian bawah dan masalah hamil.
Kesulitan yang dihadapi adalah gejala yang mirip seperti kista pada ovarium atau sindrom iritasi usus besar, satu-satunya cara mendeteksi adalah dengan laparoskopi.
Inilah 12 daftar penyakit yang membuat dokter seringkali salah mendeteksi, kenalilah supaya membantu dalam mendiagnosa kemungkinan yang terjadi.
Baca Juga: Fakta Dibalik Hebohnya Ganja untuk Pengobatan juga Terapi Cerebral Palsy, Ternyata ...
Source | : | WebMD,Magmutual.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar