3. Atur waktu yang tepat untuk bercinta - Pada masa kekaisaran Cina, kaisar tentu tidak hanya memiliki satu wanita, melainkan terdiri dari permaisuri, selir, hingga dayang-dayangnya, oleh karena itu diperlukannya manajemen waktu yang baik untuk bisa memuaskan semua wanita-wanitanya.
Hal ini tentu bisa dicontoh untuk pasangan masa kini, lakukanlah seks secara teratur dan buatlah sesuai dengan keinginan kedua belah pihak, agar bercinta bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.
4. Jaga keseimbangan diri dan pasangan - Dalam kamasutra Cina, terdapat filosofi yang selalu digunakan yaitu mengenai konsep Yin dan Yang.
Seorang tabib masa kekaisaran percaya bahwa seorang pria adalah bagian dari Yang, di mana lebih cenderung digambarkan dengan keras, panas, dan kering seperti api, sedangkan wanita adalah unsur Yin, yang digambarkan sebagai sosok yang lembut, basah, dan dingin, layaknya air.
Dengan memanfaatkan konsep ini maka setiap pasangan bisa menjalankan perannya dengan baik dan mendapatkan kenikmatan dari bercinta.
Jadi jangan memikirkan seorang wanita dengan sudut pandang laki-laki, karena dalam konsep Yin dan Yang, masing-masing memiliki karakternya sendiri, sehingga untuk mendapatkan kenikmatan, buatlah sesuai dengan peran dan karakter masing-masing.
Inilah beberapa hal yang sudah dilakukan oleh kaisar sejak zaman kekaisaran Cina dan masuk ke dalam kamasutra versi Cina.(*)
Baca Juga: Inilah 4 Makanan Meningkatkan Gairah Seksual yang Popular di Asia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar