GridHEALTH.id - Kusta dan panu adalah dua jenis penyakit yang umum didengar, namun seringkali tidak terlalu dipahami perbedaan jenis dari penyakit-penyakit ini.
Penyakit kusta dan panu bisa dikatakan cukup berbeda jauh, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya.
Oleh karena itu, untuk menghindari salah pengobatan kenalilah perbedaan antara kusta dan panu, berikut ini ulasannya.
Kusta
Kusta adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang kulit dan syaraf.
Penyakit ini bisa sembuh dan tidak berbahaya jika diobati dengan tepat.
Terdapat dua jenis kusta, kusta kering atau pausi basiler (PB) dan kusta basah atau multi basiler (MB)
Kusta kering mirip dengan panu menimbulkan bercak putih, sedangkan gejala kusta basah mirip dengan kadas yaitu bercak kemerahan disertai penebalan pada kulit.
Ciri khas dari kusta adalah mematikan rasa, sehingga jika dibiarkan dapat menimbulkan kecacatan karena saraf yang rusak dan tidak lagi ada rasa sakit meskipun jari bisa sampai putus.
Baca Juga: Sama-sama Berawal dari Bercak Putih, Ini Bedanya Kusta dan Panu
Selain mengakibatkan kecacatan, kusta yang tidak diobati juga dalam waktu lama akan menularkan ke orang lain melalui pernapasan dan kontak kulit terbuka.
Kusta bisa diobati dengan obat kombinasi (multi drug therapy), di mana biasanya untuk kusta basah butuh waktu 12 bulan dengan minum sebanyak 12 blister dan kusta kering membutuhkan waktu 6 bulan dengan minum sebanyak 6 blister.
Penderita kusta disarankan untuk berobat dalam pengobatan lebih lanjut, di tambah saat ini pemerintah juga sudah menyediakan obat kusta secara gratis di puskesmas.
Panu
Panu juga dikenal dengan nama tinea versicolor yang merupakan infeksi jamur malassezia, umumnya tumbuh pada permukaan kulit.
Jenis jamur ini hidup berdampingan dan bisa saling menguntungkan dengan sel tubuh, namun terkadang pertumbuhannya sulit dikendalikan.
Sehingga infeksi ini mengganggu pigmentasi normal dari kulit yang diawali dengan bercak kecil hingga menyebabkan perubahan warna.
Beberapa pengaruh yang menimbulkan pertumbuhan berlebih dari jamur panu adalah keringat berlebih, cuaca lembab dan panas, perubahan hormonal, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Gejala yang ditimbulkan adalah bercak putih, kering, gatal, bersisik, dan perubahan warna kulit menjadi semakin gelap (hiperpigmentasi).
Baca Juga: Sistem Kekebalan Tubuh Lemah Bisa Membuat Panu Muncul, Studi
Panu bukan merupakan penyakit yang serius, namun lebih mempengaruhi psikologis penderita, karena dapat mengurangi rasa percaya diri akibat adanya perubahan pada kulit.
Beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengatasi panu adalah terbinafine, selenium sulfida, mikonazol, dan clotrimazole.
Untuk jenis krim topikal yang biasa digunakan adalah ciclopirox dan ketokonazol.
Penyakit panu merupakan jenis penyakit yang bisa dicegah, antara lain dengan cara berikut ini:
- Menghindari keringat berlebih
- Menghindari panas berlebih
- Menghindari paparan sinar matahari berlebih
- Jaga kebersihan kulit
Inilah perbedaan antara penyakit kusta dan panu yang berbeda jauh, kenali agar tidak salah pengobatan.
Baca Juga: Ini Dia Gejala Umum yang Dihadapi oleh Pasien Tuberkulosis (TBC)
Source | : | kompas,Sehat Negeriku,Dinkes Jakarta |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar