GridHEALTH.id - Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku menjadi salah satu penyakit menular strategis yang menghebohkan.
Kemunculannya sejak April 2022 dan telah digolongkan sebagai wabah sejak 7 Mei 2022, karena tingginya kasus hewan ternak terinfeksi PMK.
PMK adalah penyakit yang menyerang hewan ternak, seperti sapi, domba, kambing, dan babi, yang disebabkan oleh virus RNA beruntai tunggal dan termasuk dalam genus aphthovirus.
Penyakit PMK memiliki kemungkinan untuk menginfeksi manusia, oleh karena itu pastikan daging ternak telah dimasak dengan baik sebelum dikonsumsi dan pastikan jangan mengkonsumsi bagian kepala, kaki, dan jeroan hewan ternak di tengah wabah PMK yang sedang meluas.
Hal ini dikarenakan hewan ternak, tidak terkecuali sapi bisa bertindak sebagai carrier atau pembawa virus yang dapat bertahan selama 8-24 bulan.
Wabah PMK dapat menular secara langsung dan tidak langsung, di mana penularan langsung terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan sakit, seperti melalui air liur, leleran hidung, dan bahan yang terkontaminasi virus PMK, serta hewan yang menjadi carrier.
Baca Juga: WHO; Virus Marburg Waspadai Wabah, 88 Persen Pasien Meninggal, Gejala Mirip Demam Berdarah
Sedangkan penularan tidak langsung terjadi karena adanya kontak dengan bahan atau alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti produk daging (mulai dari susu, daging, jeroan, kaki, tulang, darah, embrio, kepala, semen, hingga feses), selain itu kendaraan, pakan ternak, dan petugas juga bisa menjadi perantara penyebaran virus PMK.
Meskipun hingga saat ini, wabah PMK tidak dapat menginfeksi manusia, dan hanya berlaku dari hewan ke hewan, namun menjaga diri dari infeksi wabah PMK ini juga penting.
Dengan tidak mengkonsumsi bagian kepala, kaki, dan jeroan hewan, seperti sapi maka meminimalisir adanya kemungkinan manusia menjadi perantara penularan infeksi virus PMK dari hewan ke hewan.
Kerugikan Akibat Wabah PMK
Maka kerugian ekonomi dan angkat kematian pada hewan ternak pun dapat dicegah, karena penularan virus PMK yang bersifat cepat menjadi ancaman mematikan bagi hewan ternak dan peternak.
Baca Juga: Kasus PMK Meningkat Karena Sapi Impor Murah, Tidak Menular ke Manusia
Kerugian lainnya yang ditimbulkan dari wabah PMK yang baru-baru ini melanda, selain kerugian ekonomi dan kematian hewan ternak adalah hambatan perdagangan daging hewan ternak, terganggunya industri turisme, serta membuat resah masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menekan jumlah wabah PMK meningkat, ada baiknya mengkonsumsi daging yang benar-benar matang, hindari konsumsi bagian lainnya, sehingga tidak ada kesempatan virus PMK masih berkembang di luar daging dan berpotensi melukai hewan peka lainnya.
Berikut ini tips pengolahan daging hewan ternak untuk mematikan virus PMK:
- Daging langsung dimasak atau dididihkan, tanpa dicuci terlebih dahulu.
Baca Juga: Kasus Baru Cacar Monyet Dikonfirmasi, Pasien Keluhkan Gejala di Dubur
- Panaskan dan masak dalam suhu minimal 70 derajat celcius selama 30 menit.
- Untuk produk susu dari hewan ternak, alangkah baiknya untuk dimasak mendidih atau minimal dipanaskan pada suhu 72 derajat celcius selama 15 detik (pasteurisasi).(*)
Baca Juga: Wabah PMK Banyak Menyerang Hewan Ternak di Indonesia, Ini Dampaknya Bagi Manusia
Source | : | ugm.ac.id,Undip.ac.id,Distanpangan.baliprov.go.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar