GridHEALTH.id - Setelah umat muslim selesai melakukan Hari Raya Idul Adha. Tentu hari raya ini identik dengan hewan kurban, mulai dari pemotongan sampai pembagian dagingnya.
Mengingat adanya penyakit zoonosis yang berasal dari hewan, kita perlu waspada dengan virus dan penyakit yang bisa diakibatkan oleh kontak langsung dengan hewan kurban.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), drh Muhammad Munawaroh, MM. “Zoonosis utamanya pada sapi dan kambing/ domba di Indonesia, dapat menularkan ke orang yang kontak langsung dengan hewan tersebut saat pemotongan,” tutur Munawaroh dikutip Kompas.com, Senin (22/06/2020).
Perlu diingat, virus bermutasi dan bertambah jenisnya seiring waktu. Covid-19 yang tengah menjadi pandemi misalnya, diakibatkan oleh virus jenis baru yaitu SARS-CoV-2 yang menjadikan kelelawar sebagai inang.
Oleh karena itu, kita juga wajib waspada dengan potensi penularan penyakit zoonosis dari hewan kurban.
Munawaroh memaparkan dua jenis penyakit zoonosis yang bisa ditularkan dari hewan kurban (sapi, kambing/ domba).
Dua penyakit tersebut adalah antraks dan bruselois. “Khusus pada kambing atau domba, orang ditularkan melalui kontak saat orang hidup. Tidak ditularkan melalui daging dan jeroan,” tuturnya.
1. Antraks
Antraks adalah penyakit zoonosis yang patut dicurigai, karena bersifat fatal dan bisa membuat manusia kehilangan nyawa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis.
Baca Juga: Sapi Kurban Mengamuk Sebelum Disembelih, Dokter Hewan Ungkap Alasannya
Baca Juga: Healthy Move, Tambahkan Latihan Hip Bridges Setiap Hari Untuk Postur Tubuh Ideal
Berikut ciri-ciri hewan kurban yang terinfeksi antraks:
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar