GridHEALTH.id - Secara sepintas kesehatan tidak terlihat memiliki korelasi kuat dengan kebudayaan, namun siapa sangka jika sebuah museum wayang juga bisa dibangun berkat hasil karya seorang dokter.
Nyatanya, Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta menjadi bukti nyata dari hasil karya penggabungan bidang kesehatan dan kebudayaan, yang merupakan hasil karya seorang guru besar UGM dan dokter ahli saraf jiwa, bernama Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K).
Hasil karya Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K) dalam bentuk museum wayang ini membuktikan bahwa seni bisa menjadi inspirasi bagi seorang dokter ahli saraf jiwa untuk tetap berkarya melalui bidang kebudayaan dan dampaknya bagi kesehatan.
Museum Wayang Kekayon
Museum Wayang Kekayon karya PProf. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K), seorang ahli saraf jiwa didirikan pada tahun 1991 dengan koleksi utamanya adalah berbagai jenis wayang di Indonesia.
Visi dari Museum Wayang Kekayon adalah sebagai preservasi kebudayaan wayang nusantara dengan misinya mengkoleksi wayang dari seluruh nusantara dan dunia, mengkomunikasikan koleksi wayang dan filosofinya kepada generasi penerus agar tetap mengenali budaya wayang, dan menjadi museum wayang yang memiliki fungsi pendidikan, penelitian, dan rekreasi.
Musuem Wayang Kekayon tepatnya berada di Kel. Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dengan jam operasionalnya dari Senin-Jumat pukul 08.30 hingga 14.00, Sabtu pukul 08.30-12.00, dan untuk hari Minggu serta Hari Libur Nasional hanya menerima kunjungan dengan reservasi.
Museum Wayang Kekayon hasil karya seorang dokter ahli saraf jiwa, Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K) ini diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam VIII pada tanggal 5 Januari 1991.
Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan wisuda Doktor dari sang pendiri Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K), yang juga merupakan seorang guru besar Fakultas Kedokteran UGM.
Baca Juga: Dibully Karena Alami Vitiligo, Wanita Ini Ubah Tubuhnya Menjadi Karya Seni Unik
Latar belakang seorang ahli saraf jiwa mendirikan Museum Wayang Kekayon
Prof. Dr. dr. KPH Soejono Prawirohadikusumo, SpS,SpKj(K) terinspirasi dari museum-museum yang berada di Belanda, karena hobinya mengunjungi museum-museum tersebut di sekitar tahun 1967.
Saat sedang menempuh pendidikan S2 di Belanda, membuat seorang dokter ahli saraf jiwa ini akhirnya bertekad untuk membangun Museum Wayang Kekayon dan sedikit demi sedikit mengumpulkan berbagai koleksi wayang nusantara.
Tidak heran jika sebagian besar koleksi dari Museum Wayang Kekayon ini adalah hasil koleksi pribadi sang dokter ahli saraf jiwa.
Manfaat seni bagi kesehatan
Jika ditelusuri lebih jauh, dari sini terlihat bahwa seorang dokter ahli saraf jiwa pun menaruh minat pada seni hingga memutuskan membangun sebuah museum wayang dan ternyata studi dari British Medical Journal menyebutkan bawa seni memiliki efek langsung pada tingkat usia seseorang.
Studi tersebut memperlihatkan semakin sering seseorang berinteraksi dengan seni dan budaya maka semakin rendah pula risiko kematian dini yang dialami seseorang.
Orang dengan kegiatan berbasis kebudayaan setiap beberapa bulan memiliki 31% lebih rendah risiko kematian dini, dibanding yang tidak terlibat dengan seni sama sekali dan cukup dengan mengunjungi museum atau teater pun selama satu dua kali setahun, orang akan memiliki risiko kematian dini sebesar 14% lebih rendah.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk terus mengeksplorasi faktor sosial baru, seperti seni dan kebudayaan untuk menentukan kondisi kesehatan.(*)
Baca Juga: Indonesia Butuh 160.000 Dokter Lagi, Kuota Fakultas Kedokteran Ditambah
Source | : | merahputih.com,Museum.kemdikbud.go.id,Media Indonesia,Asosiasi Museum Indonesia |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar