GridHEALTH.id - Memiliki warna kulit putih masih menjadi hal yang diidamkan oleh sejumlah orang.
Untuk mendapatkannya, seseorang bahkan tak ragu menggunakan krim pemutih dengan bahan dasar merkuri.
Kandungan merkuri pada produk kosmetik, telah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena membahayakan penggunanya.
Upaya penghentian pemakaian produk kosmetik bermerkuri sudah sejak lama, bahkan tercatat dalam Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN PPM).
Merkuri disebut dapat memberikan efek putih instan bagi orang yang memakainnya. Tapi, efek jangka panjang yang ditimbulkan dapat sangat merugikan.
"Janji-janji yang spektakuler, sudah (tinggalkan), tidak ada ceritanya bisa seperti itu. Misalnya, janji bisa memutihkan dalam 30 hari dan permanen, itu kan jelas tidak masuk akal. Gunakan logika, jangan mudah termakan iklan di media sosial atau di media-media manapun," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK, dikutip dari Antara, Kamis (14/7/2022).
Apa itu merkuri? Merkuri adalah salah satu jenis logam berat yang sama sekali tidak ada efek positifnya bagi tubuh manusia. Bahkan jika kadar merkuri yang terpapar sangat sedikit.
Mengutip laman Food and Drug Administation (FDA), kandungan merkuri kerap dijumpai dalam produk kosmetik yang menawarkan anti penuaan dan mencerahkan kulit.
Jika khawatir menggunakannya, pastikan tidak ada kata merurous chloride, calomel, mercuric, mercurio, atau mercury tercantum pada label kosmetik.
Baca Juga: Jangan Mudah Tergoda, Ini Dampak Pakai Krim Pemutih Bermerkuri
Bahaya merkuri bagi tubuh
Menggunakan produk kosmetik berbahan dasar merkuri, sangat membahayakan kesehatan. Bahkan dampaknya juga bisa dirasakan oleh anggota keluarga lain.
Pasalnya, ketika menggunakan produk kosmetik bermerkuri, bahan ini menguap dan terhirup oleh orang-orang di sekitar.
Wanita hamil, bayi menyusui, dan anak-anak yang masih sangat kecil, rentan sekali untuk keracunan merkuri.
Selain merusak kulit, bahan merkuri pada produk kosmetik juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti berikut, dilansir dari Enviromental Protection Agency (EPA).
1. Perubahan emosional (menjadi mudah marah, gugup, dan memiliki rasa malu berlebihan).
2. Perubahan neuromuskular, misalnya saja kelemahan, atrofi otot, dan kedutan.
3. Sakit kepala.
4. Gangguan sensasi.
Baca Juga: Awas, Inilah 10 Produk Kosmetika Bermerkuri yang Diumumkan BPOM
5. Perubahan respon saraf
Paparan merkuri yang terlalu tinggi, bahkan dapat menyebabkan efek buruk pada ginjal, gagal pernapasan, hingga kematian.
Bayi yang masih menyusu, dapat terpapar merkuri yang masuk ke air susu ibu (ASI). Jika dibiarkan, dapat menyebabkan perkembangan otak dan sistem saraf mereka terganggu.
Adapun, tanda keracunan merkuri yang bisa dialami oleh siapapun adalah seperti berikut ini.
* Tremor atau badan bergetar
* Mengalami gangguan pada penglihatan atau pendengaran
* Penurunan kemampuan mengingat
* Depresi
* Mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki atau sekitar mulut
Hindari penggunaan produk kosmetik berbahan merkuri karena tak hanya merusak kulit, tapi juga organ tubuh lain. Selain itu, dampaknya juga bisa dirasakan oleh orang sekitar. (*)
Baca Juga: Tanda Awal Infeksi Kulit Akibat Merkuri Pada Kosmetik, Ini Cirinya
Source | : | Antara,FDA,epa.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar