GridHEALTH.id - Wilayah Kuta Selatan, Bali, diguncang gempa bumi tektonik, pada Senin (25/7/2022).
Gempa Bali tersebut terjadi pukul 17.09 WITA dengan kekuatan M3,7 atau 3,7 SR menurut BMKG.
Akibat dari gempa bumi, masyarakat Bali melaporkan bisa merasakan guncangan saat berada di dalam rumah.
Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi di Pulau Dewata tersebut.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata kepala BMKG Cahyo, dikutip dari Tribun Bali, Senin (25/7/2022).
Update gempa terkini, BMKG melaporkan tidak adanya gempa bumi susulan atau aftershock, setelah gempa bumi pertama.
Setelah gempa bumi berakhir, terkadang seseorang merasakan ketidaknyaman yang meliputi pusing hingga mual.
Rasa pusing yang dirasakan setelah gempa bumi berakhir, dikenal dengan istilah earthquake sickness.
Melansir laman The Week (9/1/2015), yang dimaksud dengan earthquake sickness adalah kondisi saat seseorang masih merasa getaran akibat gempa bumi. Padahal, situasinya sudah membaik dan tidak lagi ada getaran.
Baca Juga: Gempa Terkini Bali, Korban di Daerah Germpa Berpotensi Mengalami Masalah Kesehatan Ini
Gejala utama yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami earthquake sickness adalah pusing.
Dokter Hideaki Sakata dari Klinik Universitas Mejiro, Jepang, mengatakan pusing setelah gempa mirip dengan saat mabuk perjalanan.
Source | : | Tribun Bali,ktnv.com,The Week |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar