Selain pusing, seseorang yang mengalami earthquake sickness juga merasa panik, mual, hingga ingin muntah.
Pusing setelah gempa hingga mual, terjadi akibat efek goncangan yang mengganggu keseimbangan dalam otak.
Tak boleh diremehkan, earthquake sickness juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang memicu kesemanan hingga PTSD (post traumatic syndrome disorder).
Daliah Wach seorang dokter asal Las Vegas mengatakan, gempa bumi mungkin juga memperburuk kondisi yang sudah terjadi sebelumnya.
"Banyak orang, khususnya berusia di atas 40 tahun, rentan terhadap vertigo, dan gempa mungkin jadi pemicunya," ujarnya dikutip dari laman KTNV.
Tak hanya itu, risiko terjadinya phantom quake setelah gempa, juga bisa terjadi jika seseorang mengalami earthquake sickness.
Phantom quake adalah kondisi saat seseorang merasa kakinya bergemuruh, meski sama sekali tidak ada gempa yang terjadi.
Baca Juga: Update Gempa Terkini Bali, Seperti Ini Kesaksian Warga dan Keterangan Resmi BMKG
Kondisi tersebut, paling sering dialami oleh orang-orang yang tinggal di lokasi rawan gempa bumi.
Jadi, apakah pernah merasakan pusing setelah gempa? Jika ya, maka itu yang dinamakan earthquake sickness. (*)
Baca Juga: Kebiasan Menarik Rambut Hingga Bunyi untuk Atasi Pusing Bisa Sebabkan Pendarahan
Source | : | Tribun Bali,ktnv.com,The Week |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar