Bahkan Prof Zubairi memastikan bahwa ketiga dokter yang meninggal mendadak itu tidak ada kaitannya dengan vaksin booster kedua.
"Dua di antara mereka meninggal akibat kanker dan satunya lagi karena sakit parah," paparnya memastikan.
Apa yang pastikan Prof Zubairi pun benar.
Setelah viral di media sosial, rumah yang disebut tersebut memberikan pernyataan resmi.
Mereka melakukan klarifikasi dikeluarkan pada 28 Juli 2022.
"THP turut berduka cita atas meninggalnya 3 dokter kami. dr Jakub Sawicki, dr Stephen McKenzie, dan dr Lorne Segall adalah dokter terhormat yang mendedikasikan hidup mereka untuk merawat pasien dan komunitas kami," tulis keterangan resmi rumah sakit.
"Rumor yang beredar di media sosial sama sekali tidak benar. Kepergian tiga dokter kami ini tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Kami meminta untuk menghormati privasi keluarga mereka selama masa sulit ini."
Baca Juga: Makanan Ini Menggambarkan Besarnya Bayi dalam Rahim di Tiap Trimester
Demikian bunyi klarifikasi pihak rumah sakit tersebut, dilansir dari Sindonews.com (1/08/2022).
Untuk diketahui, dipaparkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, vaksin booster mampu memberikan perlindungan dari risiko terburuk dan kematian hingga 91 persen.
“Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat Covid-19," ujar Nadia dilansir dari laman resmi Kemenkes, Jumat (25/2/2022).
Kemenkes juga mencatat bahwa risiko kematian bagi non-lansia tanpa komorbid (penyakit penyerta) yang telah mendapatkan vaksin booster sebesar 0,49 persen. Sementara bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster risiko kematiannya sebanyak 7,5 persen.
"Risiko kematian non-lansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap yakni 22,8 persen," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg Widyawati, MKM.
Dia menambahkan, dari analisa jumlah pasien 17.871 yang dirawat di rumah sakit pada periode 21 Januari hingga 22 Februari 2022, terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Sebagian besar dari pasien yang meninggal tersebut belum divaksinasi lengkap.
Jadi hati-hati dengan berita kematian akibat vaksin Covid-19, bisa jadi fake.(*)
Baca Juga: Pasien Cacar Monyet Kepergok Dokter di Kereta, Diberi Penjelasan Malah Lakukan Hal Tak Perpuji
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar