GridHEALTH.id - Seks adalah kebutuhan dasar dan alami manusia.
Baik pria maupun wanita membutuhkannya.
Manfaat seks pun tidak kecil. Malah seks salah satu hal yang penting dalam menjaga keharmonisan pernikahan.
Tapi tahukah, ada kelompok orang yang tidak boleh melakukan seks.
Kali ini kita bahas kelompok orang yang tidak boleh melakukan seks dari segi usia.
Mereka yang sudah baligh memang sudah mempunyai hasrat seks.
Tapi jika di bawah usia 16 tahun, medis tidak menyarankan mereka untuk melakukan hubungan seks.
Alasannya, karena berisiko bagi kesehatan juga masa depan dan bahkan tumbuh kembangnya.
Sebuah studi baru melaporkan, seks di usia terlalu muda bisa membawa efek negatif yang menetap hingga dewasa, kemungkinan besar karena aktivitas terjadi ketika sistem saraf masih berkembang.
Baca Juga: Menstruasi Tidak Berhenti, Bisa Menjadi Tanda Dari Terbentuknya Mioma
Ada juga kekhawatiran kelak mereka terlibat dalam pola perilaku seksual berisiko yang diketahui terkait dengan sejumlah hasil negatif, terutama untuk anak perempuan, mulai dari risiko tinggi kehamilan yang tidak diinginkan, tertular HIV atau penyakit menular seksual (PMS), dan dampak psikologis negatif lainnya.
Salah masalah kesehatan jika kelompok orang di bawah 16 tahun melakukan seks, khususnya wanita adalah kanker serviks
Dari NHS UK, penelitian terbitan British Journal of Cancer, menemukan bahwa wanita-wanita muda dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi HPV.
HPV virus penyebab kanker serviks, karena mereka cenderung untuk terlibat dalam hubungan seksual empat tahun lebih cepat daripada kelompok wanita muda, yang status sosial ekonominya lebih makmur.
Menurut Ketua peneliti, Dr. Silvia Francheschi, peningkatan risiko kanker serviks yang dimiliki oleh kelompok wanita yang berhubungan seks di usia terlalu muda ini diakibatkan oleh jangka waktu inkubasi yang lebih panjang untuk virus tersebut bisa lanjut berkembang ke tahap kanker.
Masalah lainnya yang dikhawatirkan jika di bawah usia 16 tahun melakukan seks adalah peningkatan masalah perilaku dan kenakalan di kemudian hari
hal ini terbukti dari studi yang diterbitkan di Science Daily.
Sebuah studi nasional lebih dari 7.000 orang menemukan bahwa remaja yang melakukan hubungan seks di usia terlalu muda menunjukkan peningkatan 20 persen dalam tindakan kenakalan remaja, dibandingkan dengan kelompok remaja yang rata-rata menunggu sedikit lebih lama untuk berhubungan seks pertama kalinya.
Sebaliknya, anak-anak remaja yang menunggu lebih lama untuk berhubungan seks memiliki tingkat kenakalan 50 persen lebih rendah setahun kemudian dibandingkan dengan rata-rata remaja lainnya. Dan tren ini terus berlanjut hingga enam tahun kemudian.
Stacy Armour, co-penulis studi sekaligus mahasiswa doktorat sosiologi di Ohio State University, menjelaskan bahwa studi ini tidak menyimpulkan bahwa kegiatan seks itu sendiri pasti berujung pada masalah perilaku, namun, keputusan untuk terlibat dalam seks di usia terlalu muda jauh sebelum rata-rata remaja pada umumnya (atau batas usia legal) adalah penyebab keprihatinan.
Bahkan ada juga penelian yang menyebutkan jika seks di usia terlalu muda dapat mempengaruhi perkembangan otak.
Jadi, dari artikel yang dilansir dari HelloSehat.com dari artikel yang ditinjau oleh dr. Tania Savitri (7/01/2021), seks usia di bawah 16 tahun tidak hanya membahayakan secara fisik, tapi juga psikis, bahkan otaknya.(*)
Baca Juga: Antisipasi Kasus Cacar Monyet, IDI Bentuk Satgas dan Berikan Rekomendasi
Source | : | NHS,HelloSehat-seks |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar