GridHEALTH.id - Alat kontrasepsi rahim atau intraurine device (IUD) banyak digunakan wanita yang sedang 'puasa' hamil karena sifatnya yang efektif. Cukup sekali pasang dan bisa berlaku lama.
Di Indonesia, IUD sering disebut sebagai spiral atau coil. Ini merupakan perangkat kontrasepsi berukuran kecil, sering berbentuk 'T' yang dimasukan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
IUD adalah bentuk pengendalian kelahiran yang terbilang aman dan praktis. Karena sekali pasang bisa bertahan sampai 5 tahun. KB spiral ini juga diakui efektivitasnya.
Meski bisa digunakan hingga 5 tahun, wanita yang memakai IU sebagai alat KB tetap harus melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan.
Kontrol pertama biasanya dilakukan 1 minggu setelah pemasangan. Kemudian, kontrol kedua dilakukan pada 1 bulan setelahnya yang dilanjutkan tiap setahun sekali.
Kontrol rutin berguna karena IUD yang sudah dipasang dapat bergeser dan keluar dari area pemasangannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan (kebobolan), rahim berlubang, hingga infeksi.
Ada beberapa faktor lain yang membuat IUD bergerak yaitu;
- Ibu mengalami kram hebat saat menstruasi
- Rahim memiliki kemiringan ekstrem
Baca Juga: Pasang IUD Paling Nyaman Ternyata di Saat Haid, Ini Alasannya
Baca Juga: Studi Terbaru, Long Covid-19 Dapat Terjadi Pada 1 Diantara 8 Orang yang Terinfeksi Virus Ini
- Rongga rahim kecil
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar