GridHEALTH.id - Banyak dari kita, terutama di akhir pekan, hanging out hingga larut malam dan dapat dengan mudah menikmati makan malam yang terlambat.
Namun, makan terlambat dapat meningkatkan risiko serangan jantung, seorang ahli jantung Turki memperingatkan dimuat di Anadolu Agency (08/08/2022).
Dr Servet Altay mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa kematian yang berhubungan dengan penyakit jantung meningkat karena banyak kaum muda senang menunda makan malam mereka.
Dia mengatakan cuaca panas, kehilangan cairan dan gangguan nutrisi meningkatkan risiko pada pasien jantung, dan pasien tersebut harus lebih memperhatikan makanan mereka.
"Kami menyarankan untuk tidak makan terlambat. Metabolisme kita tidak cocok untuk itu. Makan malam harus pada waktu yang tepat dan tidak makan setelah jam 7 atau 8 malam," katanya.
Baca Juga: Gejala Dini Penyakit Jantung, Ini 7 Tanda yang Harus Diwaspadai
Baca Juga: The Lancet Sebut Virus Cacar Monyet Bisa Dideteksi Lewat Sperma
Saat makan malam disertai alkohol, kadar kortison meningkat dan serangan jantung bisa terjadi di pagi hari, kata Altay.
Ia menyarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan di malam hari dan hilangkan makanan berlemak dan tinggi kalori.
"Jauhi juga gorengan. Karena kebanyakan makan malam disertai gorengan. Itu berbahaya. Makanan kami harus dibuat tanpa garam dan tidak makan makanan asap yang tinggi garam," katanya. (*)
Source | : | Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar