Baca Juga: Mengenal Penyakit Autoimun Langka Vaskulitis, Penyebab Asthon Kutcher Lumpuh
Imunomodulator adalah senyawa yang mampu berinteraksi dengan sistem imun sehingga dapat menaikkan (imunostimulator) atau menekan (imunosupresan) respon imun.
Pengaruh senyawa tertentu untuk menaikkan maupun menekan respon imun dapat tergantung pada, antara lain dosis atau waktu pemberian.
Pada keadaan dengan risiko tinggi terjadinya infeksi seperti pandemic Covid-19 ini, diperlukan imunostimulan untuk meningkatkan kemampuan tubuh menangkal infeksi virus.
Bisa juga dengan senyawa-senyawa herbal, seperti dilansir dari farmasi.ugm.ac.id, yaitu mengonsusmi ramuan meniran.
Meniran (Phyllantus niruri) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan sudah lama dimanfaatkan dalam pongobatan tradisional di Indonesia (Jamu), maupun di negara lain, seperti India (Ayurveda).
Secara empiris, meniran digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu pengobatan penyakit hati (hepatoprotektor), sedangkan di Malaysia digunakan untuk pengobatan diare, penyakit ginjal, dan batuk.
anaman ini banyak tumbuh liar di kebun, pekarangan, ladang, dan hutan, umumnya ditempat yang relatif lembab.
Kandungan kimia meniran adalah korilagin, geraniin, asam galat, filantin, hipofilantin, asam elagat, filtetralin, niranthin, katekin, kuersetin, astragalin, dan asam sebulagat.
Adapun kandungan senyawa utamanya adalah filantin. Di Indonesia, ada beberapa produk yang menggunakan meniran sebagai bahan baku obat tradisional dengan klaim imunostimulan.
Beberapa penelitian menunjukkan efek imunostimulan dari meniran baik spesifik maupun non spesifik.
Selain meningkatkan respon imun humoral dan seluler, ekstrak dan senyawa filantin dalam meniran mampu menghambat migrasi leukosit yang penting untuk meredakan proses inflamasi.
Efikasi meniran sebagai imunostimulan juga sudah dibuktikan pada uji klinis dalam konteks penyakit hepatitis B kronis, TBC paru-paru, vaginitis, dan juga pada cacar air.
Senyawa utama dalam meniran (Filantin dan hipofilantin) mampu menurunkan ekspresi beberapa sitokin pro-inflamasi, seperti IL-6, IL-1β, dan IL-4, serta faktor transkripsi inflamasi seperti TNF-α.
Hal ini menunjang pengembangan meniran sebagai agen imunostimulan sekaligus antiinflamasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen adjuvant dalam terapi Covid-19.
Selain aktivitas immunostimulan dan antiinflamasi, Meniran juga memiliki aktivitas antivirus pada virus hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), HIV, dan virus Herpes simplex (HSV).
Namun efikasi dan mekanisme terkait efek immunostimulan dari meniran masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama pada level klinik dalam konteks Covid-19.(*)
Baca Juga: Flash Warning di Film Pengabdi Setan 2 Communion, Berguna Bagi Pengidap Epilepsi?
Source | : | Farmasi.ugm.ac.id-imun,P2ptm.kemkes.go.id-imun |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar