GridHEALTH.id - Pemerintah mengumumkan harga mi instan bakal naik 3 kali lipat akibat pasokan gandum yang berkurang.
Mengutip Kompas.com (08/08/2022), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bakal ada dampak besar dari perang Rusia-Ukraina pada kenaikan harga mi instan di Indonesia. Ia bilang nilai kenaikannya signifikan.
"Belum selesai dengan masalah perubahan cuaca (climate change), kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3x lipat," katanya.
Ia menjelaskan kenaikan harga mi instan tak bisa dihindari mengingat bahan baku produk makanan instan tersebut sangat bergantung pada impor. "Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," kata Syahrul.
Untuk diketahui, Rusia dan Ukraina adalah negara penghasil gandum terbesar di dunia. Keduanya menyuplai sekitar 30-40% dari kebutuhan gandum dunia. Dengan situasi perang saat ini, gandum menjadi langka karena pasokan terhambat.
Baca Juga: UNICEF: 'Mi Instan Sebabkan 40% Anak Dibawah Umur di Asia Alami Malnutrisi'
Baca Juga: Menkes Sebut Vaksinasi Booster Dapat Mencegah Lansia dari Kematian, Cakupan di Jawa Masih Rendah
Bagi penggemar mi instan, berita seperti ini jangan dibuat sedih. Justru ini kesempatan kita untuk mengalihkan diri kepada makanan yang lebih sehat, mengingat mi instan terkandung pengawet, lemak, dan karbohidrat tinggi di dalamnya.
Untuk itu, kita bisa membuat sendiri mi dari beras yang tak kalah lezatnya, dan untuk pengetahuan, orang Jepang lebih suka mi beras seperti miso dan ramen daripada mi dari tepung terigu karena dinilai lebih sehat.
Bahan:
3/4 cangkir tepung beras (dapat dibeli jadi atau beras ditumbuk sendiri lalu diayak)
1 telur
3/4 sdt garam (atau sesuai selera)
1 sdm air (tergantung pada tepung dan kelembaban)
Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan kering dan aduk dengan perlahan.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar