Gangguan autoimun kronis seperti alopecia, eksim dan psoriasis juga bisa dipicu karena kekurangan ini.
4. Osteopenia dan osteoporosis
Kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan osteopenia dan osteoporosis. Kedua kondisi ini terjadi ketika tulang tidak mendapatkan cukup kalsium.
Tulang membutuhkan kadar kalsium yang sangat tinggi untuk tetap kuat. Ini adalah salah satu fungsi yang paling penting dari nutrisi ini.
Kurangnya tingkat kalsium secara keseluruhan dapat membuat tulang rapuh dan rentan terhadap cedera.
Demikian pula, itu juga dapat menyebabkan osteopenia. Ini terjadi ketika tulang kehilangan kepadatan mineralnya.
5. Sindrom pra-menstruasi yang parah
Tingkat kalsium yang lebih rendah dalam tubuh juga terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS).
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, peserta melaporkan bahwa suasana hati dan retensi cairan mereka secara signifikan lebih baik setelah mereka mengonsumsi 500 miligram kalsium untuk jangka waktu dua bulan.
Para peneliti telah mengkonfirmasi bahwa jika seseorang memiliki kadar kalsium dan vitamin D yang rendah selama paruh kedua siklus menstruasi, mereka mungkin memiliki gejala PMS yang meningkat.
6. Masalah Gigi
Baca Juga: Efek Somogyi dan Fenomena Fajar Pada Penyandang Diabetes, Apa Bedanya?
Ketika tubuh kekurangan kalsium, ia mengekstrak kalsium apa pun yang ada di gigi dan ini dapat menyebabkan kekurangan kalsium di gigi.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah gigi seperti kerusakan gigi, gigi rapuh, gusi iritasi dan akar gigi yang lemah.
7. Depresi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan kalsium dapat menyebabkan depresi. Namun tidak ada cukup bukti mengenai hal ini tetapi para ahli mengatakan bahwa ada kemungkinan keduanya terkait. (*)
Source | : | Mayo Clinic,The Health Site,Nutrition Journal |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar