GridHEALTH.id - Entah apa kata yang pantas disematkan pada pasutri ini.
Perilakunya sudah bukan lagi tidak bermoral. Sebab sudah jauh melebih itu.
Bagaimana tidak, Pasutri tersebut melakukan hubungan seks di depan anak-anak usia SD.
Anak-anak yang menjadi penonton jika ingin menyaksikannya diminta bayaran mulai dari 5000 rupiah hingga 10.000 rupiah.
Pasutri tersebut berasal dari Tasikmalaya, dan mempertontonkan adegan seks kepada anak-anak di daerah yang sama.
Sontak setelah ketahuan masyarakat Tasikmalaya yang terkenal sebagai kota santri geram bukan kepalang.
Mereka pun melaporkan tindakan asusila ini kepada kepolisian.
Kini, pasangan suami istri tersebut mendekam di sel tahanan Mapolres Tasikmalaya Kota.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dadang Sudiantoro mengatakan pihaknya telah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan telah menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Celakanya lagi, akibat dari tontonan adegan langsung itu, anak-anak itu menjadi terangsang, bahkan satu anak nyaris mempraktekkan pada balita.
"Informasinya bahwa ada anak balita berusia 3 tahun yang nyaris jadi korban dari dampak anak-anak yang menonton itu. Hingga kini kami masih dalami," ucap AKP Dadang.
Baca Juga: Cara Mudah Redakan Kesemutan pada Bokong Akibat Kelamaan Duduk
AKP Dadang menjelaskan lagi, anak-anak melihat hubungan intim pasutri itu melalui jendela yang sengaja dibuka.
Akibat perbuatannya, keduanya akan dikenai sanksi pidana Pasal 36 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan diancam 10 tahun penjara.
Menurut keterangan Polisi, "Keduanya mengajak anak-anak menonton secara langsung saat mereka berhubungan badan. Syaratnya iuran membeli kopi dan rokok," katanya saat ditemui di Mapolresta, Selasa (18/6/2019) petang.
Anak-anak tersebut ternyata anak SD yang menetap di sekitar rumahnya.
Lebih mirisnya lagi adegan ranjang yang dilakukan oleh pasutri itu terjadi di bulan Ramadan.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinto saat ditemui (18/6/2019).(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar