Pandu Riono yang juga ikut sebagai tim peneliti menjelaskan besaran perbedaan kadar antibodi berdasarkan kelompok umur.
Menurutnya. rerata beda titer antibodi menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok usia 60 tahun ke atas yakni 3.504,6 unit per mililiter, usia 30 tahun sampai 59 tahun sebesar 2.427,3 unit per mililiter, dan usia 19 tahun sampai 29 tahun sebesar 2.337,9 unit per mililiter.
“Peningkatan mulai tinggi terjadi pada usia di atas 18 tahun karena kelompok usia tersebut sudah ada program vaksinasi booster sejak Januari 2022,” jelas Pandu.
Masih menurut Pandu, dengan melengkapi vaksinasi hingga booster akan meningkatkan kadar antibodi. Baca Juga: 3 Minuman Herbal Penurun Gula Darah, Salah Satunya Daun Sage
Dampaknya angka keparahan pasien di rumah sakit dan angka kematian tidak meningkat tajam, melainkan landai atau malah menurun.
“Artinya kita perlu melengkapi vaksinasi sampai booster dan harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah dan masyarakat,” kata Pandu.
Pandu menambahkan meskipun penduduk sudah memiliki antibodi tinggi bukan berarti tidak bisa terinfeksi COVID-19.
Mereka tetap bisa terinfeksi tapi mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan yang berat atau risiko kematian.(*)
Baca Juga: Lansia Suspek Cacar Monyet di Cilegon, Keluhkan 4 Gejala Ini
Source | : | SehatNegeriku-surverserelogi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar