GridHEALTH.id - Batuk pilek adalah salah satu penyakit yang seringkali muncul dan dialami oleh banyak orang.
Penyakit semacam batuk-pilek juga ada yang bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada antivirus yang dapat menyembuhkan batuk pilek ini, menurut pengobatan tradisional Cina (TCM).
Berdasarkan teori yang tertera dalam kitab TCM, penyakit batuk pilek sudah diobati sejak ribuan tahun lalu dengan ramuan alami oleh praktisi TCM.
Pengobatan tradisional Cina (TCM) melihat batuk pilek sebagai penyakit yang berasal dari luar tubuh, sehingga dibagi kedalam dua jenis, yaitu jenis angin-dingin (feng han xing) dan jenis angin-panas (feng re xing).
Didasari dengan dua jenis batuk pilek ini, maka TCM memilih menggunakan pengobatan salah satunya dengan metode ramuan alami.
Ramuan alami TCM ini dipercaya terbukti sembuhkan batuk pilek, efektif, nyaman, dan aman, sehingga disebut sebagai resep rakyat dan masih terus digunakan.
Untuk tipe batuk pilek jenis angin-dingin memiliki gejala dengan riwayat masuk angin, kedinginan, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan saat ada ingus maka ingusnya akan jernih.
Menurut TCM penyakit batuk pilek ini biasanya memburuk dalam satu sampai tiga hari dan dapat berlangsung dari tujuh hingga sepuluh hari, bahkan ada yang bisa mencapai tiga minggu.
Saking umumnya penyakit batuk pilek diderita oleh semua orang dari segala usia, maka batuk pilek dapat digolongkan menjadi penyakit umum yang bisa sembuh sendirinya dan menyerang hingga beberapa kali dalam setahun.
Orang dewasa diprediksi dapat mengalami batuk pilek sebanyak dua sampai tiga kali per tahun, sedangkan anak-anak di bawah usia dua tahun diperkirakan lebih sering lagi terkena batuk pilek dengan total kira-kira enam kali per tahun.
Pengobatan ramuan alami TCM akan disesuaikan dengan jenis batuk pilek dan kondisi fisik pasien, ada yang normal dan lemah.
Baca Juga: Batuk Pilek, Obat Kategori C Tak Disarankan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Berikut ini beberapa resep ramuan rempah-rempah alami yang terbukti menyembuhkan batuk pilek, yaitu:
1. Ramuan 1, terdiri dari rempah alami jahe, daun bawang, dan gula merah
Bahan: irisan jahe (30 gram), batang daun bawang (10 gram), gula merah (100-160 gram), dan air (kurang lebih 200 mL)
Cara membuat: irisan jahe dan batang daun bawang dituang ke dalam panci dan ditambahkan air, lalu dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih, barulah ditambahkan gula merah untuk membuat rasa menjadi lebih enak.
Aturan minum: minum rebusan hangat ini sebanyak dua sampai tiga kali hingga batuk pilek sembuh.
2. Ramuan 2, terdiri dari jahe dan tangkai daun bawang
Bahan: irisan jahe (10 buah), batang daun bawang (10 gram)
Cara membuat: rendam kedua bahan ini dalam air dan direbus sebentar.
Aturan minum: Minum air rebusan ini selagi hangat, kemudian berbaring dengan ditutupi selimut sampai berkeringat.
3. Ramuan 3, terdiri dari jahe dan gula merah
Bahan: irisan jahe (15 gram), gula merah (30 gram)
Baca Juga: Anak Batuk Pilek Belum Tentu Covid-19, Tapi Kemenkes Tegaskan Jangan Masuk Sekolah
Cara membuat: rebus kedua bahan ini bersama dengan air.
Aturan minum: sesering mungkin meminum rebusan air ini saat masih hangat, karena biasanya batuk pilek dapat sembuh setelah berkeringat.
4. Ramuan 4, terdiri dari jahe dan bawang putih
Bahan: jahe (15 gram), bawang putih (15 gram)
Cara membuat: lakukan cara yang sama seperti pada ramuan ke-2.
Aturan minum: termasuk aturan minumnya bisa mengikuti ramuan ke-2.
5. Ramuan 5, terdiri dari jahe, batang daun bawang, dan kedelai fermentasi
Bahan: irisan jahe (3 buah), batang daun bawang beserta akar (30 gram), kedelai fermentasi (10 gram), dan anggur kuning (30 gram)
Cara membuat: rebus terlebih dahulu batang daun dan akar daun bawang beserta jahe dan kedelai fermentasi, kemudian ditambahkan anggur kuning, lanjutkan merebus.
Aturan minum: minum ramuan ini saat rebusan masih hangat.
Inilah ramuan alami dari bahan rempah-rempah yang telah digunakan TCM sejak ribuan tahun lalu untuk mengatasi batuk pilek dan terbukti menyembuhkan.
Baca Juga: Jumlah Anak Korban Covid-19 Bertambah, Jika Bapil Dilarang Masuk Sekolah
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar