Karenanya, di Indonesia membutuhkan tidak hanya surveilans, tapi juga adanya kajian terkait berbagai penyakit yang berasal dari hewan dapat lebih diperdalam, serta memaksimalkan perubahan perilaku melalui penerapan hidup sehat di dalam masyarakat.
Sebab, meski sistem kesehatan di Indonesia mulai berkembang dengan baik, namun kebanyakan dari program yang dijalankan sangat berfokus pada manusia saja.
Padahal, guna mewujudkan harmonisasi dalam kesehatan, pemerintah juga harus fokus pada kesehatan hewan dan lingkungan sekitar.
“Artinya kita harus benar-benar memperbaiki dan mengkaji ulang sistem deteksi kita. Bukan hanya pada manusia, tapi juga pada hewan di alam liar,” kata Dicky.
prihal virus langya yang banyak diberitakan belum solid, Dicky menegaskan pada semua pihak mengenai hal ini.
Menurutna karena belum solid ini, semua pihak untuk tetap waspada karena data terkait virus Langya (LayV).
Baca Juga: Posisi Seks Aman Saat Hamil Muda, Tidak Takut Keguguran, Terpuaskan
Baca Juga: Posisi Seks Aman Saat Hamil Muda, Tidak Takut Keguguran, Terpuaskan
“Kehadiran atau timbulnya penyakit yang berasal dari hewan atau zoonosis ini, merupakan ancaman terhadap kesehatan global dan nasional,” jelas Dicky.
Selai itu, dua per tiga atau 75 persen penyakit yang menginfeksi manusia disebabkan atau berasal dari hewan dan jelas merugikan manusia karena bisa menular dari hewan ke manusia menjadi manusia ke manusia.
Pertama Kali Virus Langya Ditemukan
Source | : | Kompas.com,Antara,Nature |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar