GridHEALTH.id – Kasus Covid-19 mengalami lonjakan di sejumlah negara, yang dipengaruhi oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Meski begitu, Thailand mulai Oktober mendatang, akan mulai menganggap Covid-19 seperti penyakit flu pada umumnya.
Komite Penyakit Menular Nasional (NCDC), telah memutuskan untuk menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular berbahaya menjadi penyakit endemic dan menular dalam pengawasan.
Status baru Covid-19 di negara Gajah Putih tersebut, menurut Jenderal Supoj Malaniyom, sekertaris jenderal Dewan Keamanan Nasional dan direktur operasi CSSA, akan mulai diberlakukan mulai 1 Oktober 2022.
Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan bahwa diubahnya status Covid-19 karena kemampuan mereka dalam mengendalikan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Meskipun saat ini penularan Covid-19 masih terjadi di Thailand, tapi tingkat keparahannya sudah mulai berkurang.
“Inilah sebabnya NCDC telah memutuskan untuk menurunkan (level) penyakit Covid-19 ke tingkat kekhawatiran yang rendah dari penyakit menular yang berbahaya menjadi penyakit menular di bawah pengawasan yang akan mulai berlaku pada 1 Oktober,” ujarnya, dikutip dari Bangkok Post, Jumat (19/8/2022).
“Kami tidak pernah menghadapi kekurangan obat-obatan, sementara lebih banyak orang telah belajar bagaimana lebih memahami hidup dengan penyakit ini (Covid-19),” sambung Anutin.
Saat nantinya status baru Covid-19 di Thailand diberlakukan, menurut Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Dr Opas Karnkawinpong, maka orang-orang yang terinfeksi tak harus isolasi selama 14 hari.
Pelonggaran aturan Covid-19
Amerika Serikat lebih dulu berdamai dengan Covid-19, meskipun saat ini kasus penularan masih terbilang tinggi.
Baca Juga: Sariawan pada Pasien Covid-19, Gejala Baru yang Harus Diperhatikan Serius
Source | : | CNN,ANTARA,Bangkok Post |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar