GridHEALTH.id - Pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI) dianjurkan para ahli untuk dimulai di usia 6 bulan.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pemikirannya adalah bahwa dengan menunda pengenalan makanan padat, risiko alergi dan obesitas dapat diturunkan.
Dalam hal urutan padatan yang diperkenalkan, di antara para ahli gizi dan dokter anak di seluruh dunia sendiri masih terjadi perdebatan karena hanya ada sedikit ilmu pengetahuan yang mendasarinya. Dan tidak semua ahli gizi setuju dengan kualitas ilmunya.
Penelitian AAP sendiri menunjukkan bahwa ada beberapa makalah berbasis bukti tentang topik tersebut, tetapi lebih banyak tradisi daripada sains yang menentukan urutan makanan yang diperkenalkan kepada bayi.
Secara tradisional, kebanyakan orangtua memilih untuk memperkenalkan sayuran sebelum daging. Dan ini tidak dapat disalahkan.
Pola makan nabati telah menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir, dan beberapa ahli menyarankan agar tidak terburu-buru untuk memulai makan daging merah. Daging adalah sumber zat besi yang baik, tetapi bukan satu-satunya.
Beberapa orangtua juga khawatir tentang mengekspos bayi mereka pada daging yang berasal dari hewan yang tidak diberi makan secara organik.
Mereka yang mengatakan daging aman mengingatkan kita bahwa itu diperiksa, ada peraturan khusus tentang bagaimana sapi, ayam dan babi diberi makan, dan standar untuk keamanan pangan harus tinggi.
Kebanyakan orangtua yang menyiapkan makanannya sendiri, karena mereka ingin dapat mengontrol kualitas daging dan sayuran, memilih bahan-bahan yang organik.
Tetapi tentu saja bahan-bahan ini lebih mahal daripada umumnya yang dijual di pasar dan supermarket. Untuk itu harus dipikirkan pula bagaimana cara memperoleh sumber makanan untuk bayi yang tidak mahal, tetapi tetap berkualitas.
Bagi orangtua yang ingin menunda pemberian daging pada anaknya, percayalah masih banyak sumber protein lain di luar daging. Bicarakan dengan dokter anak langganan atau ahli gizi tentang cara mendapatkannya.
Jika ingin menyajikan sayur, pastikan sayuran dihaluskan untuk mencegah bahaya tersedak. Semakin cerah warnanya, semakin baik (pilih sayuran oranye, kuning atau hijau, yang kaya akan antioksidan dan fitonutrien).
Baca Juga: Makanan Bayi Buatan Sendiri vs. Makanan Bayi Beli di Toko, Lihat Masing-masing Kelebihannya
Baca Juga: Ini Dia Panduan Singkat Cara Hilangkan Luka Sariawan di Bibir
Pada orangtua yang ingin menyajikan daging, potong daging menjadi potongan-potongan kecil untuk menghindari tersedak.
Potongan seukuran uang receh berbahaya karena bisa tersangkut di trakea. Semakin sedikit daging yang diproses, semakin baik, untuk membatasi kandungan kimia dan natrium. Daging tiga kali seminggu cukup untuk bayi. (*)
Source | : | nakita.grid.id,American Pediatrics Association,Baby Center |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar