“Kami sedang memproses dan harus melalui rekomendasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Insya Allah ada sekitar 10.000 vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat,” kata Syahril dalam konfrensi pers virtual, Sabtu (20/8/2022).
Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan rekomendasi vaksin cacar monyet secara massal.
Akan tetapi, menurut Syahril vaksinasi tetap dibutuhkan untuk mencegah penularan yang semakin parah.
“Vaksinasi cacar monyet, sementara ini WHO belum memberikan rekomendasi vaksinasi massal sebagaimana Covid-19. Ada 2 negara hingga 3 negara yang sudah melakukan vaksinasi,” jelasnya.
Masa inkubasi cacar monyet dari seseorang terpapar oleh virus hingga muncul gejala, sekitar 6 hingga 13 hari dan ada juga yang 5 sampai 21 hari. Orang-orang dengan gejala seperti berikut, disarankan untuk segera memeriksakan diri.
* Demam.
* Sakit kepala.
* Nyeri otot.
* Kelelahan.
* Muncul lesi atau ruam di kulit.
* Pembengkakan kelenjar getah bening. (*)
Baca Juga: Hindari Stigmasi Terhadap Suatu Negara, WHO Ganti Nama 2 Clade Virus Cacar Monyet, Ini Nama Barunya
Source | : | Kompas.com,YouTube,Kemenkes RI |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar