GridHEALTH.id - Clade atau varian virus cacar monyet diganti namanya oleh organisasi kesehatan dunia, WHO.
Kabar ini disampaikan oleh WHO menyusul adanya berbagai kritik dari banyak pihak terkait penamaan clade atau varian virus cacar monyet.
Selama ini, sudah ada dua clade virus cacar monyet yang dikenal dengan Clade Basin Kongo dan Clade Afrika Barat, yang kini telah diganti namanya.
Penggantian nama Clade Basin Kongo (Afrika Tengah) dan Clade Afrika Barat didasari oleh saran banyak pihak untuk menghindari stigmasi.
Kini, kedua clade virus cacar monyet ini telah diganti dengan menggunakan angka romawi, menjadi Clade I untuk Clade Basin Kongo dan Calde II untuk Clade Afrika Barat.
Selanjutnya, untuk varian berikutnya yang ditemukan akan diberi nama menggunakan angka romawi untuk clade atau variannya dan huruf kecil untuk subcladenya, contohnya Clade I, Clade IIa, Clade IIb, dan seterusnya.
Sebelumnya nama Clade Basin Kongo dan Clade Afrika Barat dipilih karena banyaknya penemuan kasus cacar monyet pertama pada manusia dari hewan.
Namun untuk menghindari sitgmasi pada kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis, maka WHO sebagai badan yang berwenang, melakukan perubahan nama clade virus cacar monyet ini.
Dengan menghindari stigmasi pada golongan tertentu tersebut, diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, pariwisata, dan kesejahteraan hewan.
International Committee on the Taxonomy of Viruses (ICTV) memproses pergantian nama clade virus cacar monyet, bersama WHO di bawah the International Classification of Diseases and the WHO Family of International Health Related Classifications (WHO-FIC).
Langkah ini sebagai upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan nama penyakit, virus, clade cacar monyet dengan praktik terbaik saat ini dan sesuai dengan aturan WHO berikut ini dalam memberikan nama untuk penyakit baru.
Baca Juga: Kebobolan, Kronologi Gejala yang Dirasakan Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia