GridHEALTH.id - Bercinta seharusnya terasa menyenangkan, tapi beberapa wanita merasa sebaliknya.
Setelah berhubungan intim dengan pasangan, muncul rasa mual yang tidak diketahui penyebabnya.
Tentu saja, kondisi mual setelah bercinta terasa tidak nyaman dan mengganggu, baik bagi diri sendiri maupun pasangan.
Jangan sampai salah mengartikan, menurut Planned Parenthood mual setelah bercinta bukan disebkan oleh kehamilan.
Kehamilan tidak bisa langsung terjadi satu atau satu setengah jam setelah bercinta, jadi tidak mungkin gejalanya dirasakan secepat itu.
Penyebab mual setelah bercinta
Jika penasaran mengapa merasa mual setelahnya, berikut adalah beberapa penyebabnya dilansir dari Women's Health.
1. Penetrasi terlalu dalam
Wanita mual setelah bercinta, bisa jadi disebabkan oleh penetrasi yang terlalu dalam dan membuat tidak nyaman.
Tekanan darah dan detak jantung wanitabmendadak turun, akibat penetrasi yang maksimum.
Untungnya reaksi ini bisa mudah hilang dengan berbaring, mengangkat kaki, dan menarik napas dalam.
Baca Juga: 4 Penyebab Sakit Perut Setelah Bercinta dan Cara Cepat Mengatasinya
2. Orgasme
Mencampai klimaks dan mendapatkan orgasme, ternyata juga bisa membuat wanita mual setelah bercinta.
Uterus yang berkontraksi saat orgasme, menghasilkan respon mendalam yang membuat merasa mual.
Jika kondisi ini sering terjadi, disarankan untuk minum obat anti peradangan non-steroid seperti ibuprofen, sebelum bercinta.
3. Kista ovarium
Mual setelah bercinta juga bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti kisa di ovarium.
Bagi pengidap kista ovarium, bercinta menjadi hal yang sangag tidak nyaman dilakukan.
4. Endometriosis
Saat lapisan rahim ada di luar rongga rahim, akan menyebabkan rasa sakit saat bercinta, yang pada akhirnya membuat mual.
Sayangnya, banyak wanita sulit mendapatkan diagnosis endometriosis, jadi jika merasakan gejalanya segera periksa ke dokter.
Mual setelah bercinta disebabkan oleh berbagai hal, bila merasakan gejala lain seperti nyeri, maka tidak boleh diabaikan. (*)
Baca Juga: Durasi Seks Terbaik Sesuai usia, Ketahui Frekuensi Bercinta yang Ideal
Source | : | Women Health Magazine,Planned Parenthood |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar