GridHEALTH.id - Pekan peduli hepatitis B diperingati setiap tanggal 4-12 September.
Hepatitis B bukan penyakit yang boleh diremehkan. WHO mencatat, pada 2019 terdapat 820.000 orang yang meninggal akibat penyakit infeksi ini.
Penyakit hepatitis B adalah infeksi yang disebabkan oleh jenis virus dengan nama serupa.
Penularan hepatitis B
Melansir who.int, virus hepatitis B bisa dengan mudah menular dari ibu ke bayi saat proses melahirkan dan jarum suntik yang digunakan untuk membuat tato atau piercing.
Berbahayanya hepatitis B, dapat berujung pada kondisi kronis dan membuat penderitanya berisiko mengalami sirosis serta kanker hati yang mengancam nyawa.
Pada pekan hepatitis B ini, penting bagi setiap orang untuk mewaspadai gejala-gejalanya agar bisa segera ditangani.
Dijuluki "infeksi senyap", kebanyakan pengidap hepatitis B tidak memiliki gejala saat penyakitnya pertama kali terdeteksi.
Sehingga tanpa disadari, terjadilah penyebaran virus ke orang-orang terdekat.
Tes laboratorium adalah satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti, apakah terinfeksi atau tidak.
Baca Juga: Intervensi Tenofovir Cara Tepat Hentikan Penularan Hepatitis B pada Ibu Hamil
Namun, menurut Hepatitis B Foundation, ada beberapa gejala hepatitis B yang umum terjadi.
1. Demam, kelelahan, nyeri otot atau sendi
2. Kehilangan nafsu makan
3. Rasa mual yang ringan dan diikuti muntah
4. Sakit perut
5. Warna kotoran yang terlihat pucat
6. Urin yang warnanya gelap, mirip air teh
Seseorang harus segera melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan, bila mengalami gejala hepatitis B berikut ini.
* Mual dan muntah yang parah
* Mata dan kulit kekuningan atau sakit kuning
* Perut kembung atau membesar (*)
Baca Juga: Kini Ibu Hamil Wajib Lakukan Skrining Hepatitis B Saat Pemeriksaan Kandungan
Source | : | who.int,Hepatitis B Foundation |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar