GridHEALTH.id – Penyakit legionnaires yang saat ini diduga jadi penyebab pneumonia misterius di Argentina, ternyata juga pernah ditemukan di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
Ia menjelaskan, kalau penyakit tersebut ditemukan pertama kali di Bali pada 1996. Kemudian, di beberapa kota lain, termasuk Tangerang pada 1999.
“Indonesia sudah pernah ada kasus pertama di Bali tahun 1996 dan Tangerang 1999 dan kota lainnya,” kata Maxi, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (5/9/2022).
Lebih lanjut, Maxi mengatakan bahwa Kemnkes telah mengklasifikasi penyakit radang paru legionnaires sebagai New Emerging Diseases (New-EIDs) yang perlu diwaspadai.
Legionnaires pada akhirnya, dikhawatirkan dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB).
Klasifikasi penyakit legionnaires sebagai New-EIDs, tercantym dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1538/Menkes/SK/XI/2003 yang ditandatangani oleh Menkes saat itu, yakni Achmad Sujudi.
“Legionella merupakan penyakit infeski bakteri akut yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan dapat menimbulkan KLB, sehingga perlu diantisipasi dan dicegah penyebarannya dengan cepat dan tepat,” jelasnya dikutip dari Antara, Senin (5/9/2022).
Bagaimana cara penularan legionnaires?
Legionnaires merupakan salah satu tipe pneumonia, yang disebabkan oleh bakteri legionella.
Dilansir dari CDC, bakteri tersebut secara alami ada di air tawar, seperti danau dan sungai. Bakteri legionella bisa menjadi masalah, jika berada di wadah air yang dibuat manusia.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Legionnaires? Diduga Penyebab Pneumonia Misterius
Di rumah, bakteri itu bisa berada di tempat-tempat berikut ini:
* Pancuran air dan keran wastafel
* Bak mandi
* Air mancur yang ada di kolam
* Tangki air.
Bakteri penyebab legionnaires, setelah berkembang biak di dalam sistem air di rumah, akan menyebar melalui tetesan kecil yang tanpa sadar dihirup oleh manusia.
Seseorang yang menghirup tetesan yang mengandung bakteri, bisa juga terkena penyakit demam Pontiac.
Sangat jarang orang terinfeksi, bila menghirup air minum yang mengandung legionella. Ini terjadi saat air secara tidak sengaja masuk ke paru-paru saat minum.
Penularan antar sesama manusia sangat jarang terjadi. Tapi, masih ada kemungkinan dalam kondisi yang sangat langka.
Meskipun terpapar bakteri legionella, orang yang kondisi fisiknya baik, tidak akan jatuh sakit. Namun, berbeda bagi orang-orang dengan kondisi tertentu.
Misalnya berusia di atas 50 tahun, perokok atau mantan perokok, mengidap penyakit paru-paru kronis, sistem imun yang lemah, pengidap kanker, dan penyandang diabetes. Apabila terpapar, mereka berisiko terinfeksi dan mengalami kondisi serius. (*)
Baca Juga: Proses Terjadinya Infeksi Pneumonia, Penyebab dan Cara Penyembuhannya
Source | : | ANTARA,Tribunnews.com,CDC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar