GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu Reza Gunawan, pakar penyembuh holestik dan slef healing dikabarkan sang istri, Dewi Lestari sakit.
Menurut Dewi Lestari, sang suami Reza Gunawan sudah 1 bulan dirawat di rumah sakit karena stroke.
Dewi Lestari sempat membagikan perjalanan suaminya menjalani pengobatan.
Melalui akun Instagramnya, Dewi mengungkapkan kondisi penyakit stroke yang dialami Reza Gunawan.
"Satu bulan satu minggu lamanya. Reza telah dirawat di rumah sakit akibat stroke pendarahan dan kini akan melanjutkan pemulihannya di rumah. Ini akan menjadi perjalanan pemulihan yang panjang," tulis Dewi Lestari melalui akun @deelestari pada Jumat, 2 September 2022 lalu.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Sariawan dan Herpes di Mulut yang Perlu Diketahui
"Sebelumnya saya sengaja membatasi kabar ini agar privasi Reza selama di rumah sakit terjaga dan kami sekeluarga dapat lebih tenang mengelola berbagai hal yang harus kami hadapi. Mohon dimaklumi," tambahnya.
Tapi takdir berkehendak lain, setelah satu bulan dirawat karena stroke, hari ini (6/09/2022) pukul 11.53 WIB, Reza Gunawan meninggal dunia di usia 46 tahun.
"Dia (Reza Gunawan) sudah mengembuskan napas terakhir pukul 11.53," ujar pihak keluarga kepada Kompas TV (6/09/2022).
Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Delatinos BSD City Tangerang Selatan.
Kematian Akibat Stroke
Baca Juga: 6 Daun Berkhasiat untuk Obat Herbal Kolesterol, Bisa Diracik di Rumah
Sebuah penelitian di Denmark pada tahun 2018 yang dikoordinir oleh Medicover Hospital ada di Kopenhagen, yang dilakukan pada lebih dari 5000 pasien menemukan bahwa kemungkinan kematian di antara penyintas stroke dalam satu tahun terakhir adalah 5 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah menderita stroke.
Bahkan pada mereka yang telah menderita stroke lebih dari setahun yang lalu, kemungkinan kematian tetap dua kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak terkena.
Studi lain menemukan bahwa 36% pasien tidak bertahan hidup setelah bulan pertama.
Dari sisanya, 60% pasien yang menderita stroke iskemik bertahan satu tahun, tetapi hanya 31% yang berhasil melewati tanda lima tahun.
Angka-angka ini masing-masing mencapai 38% dan 24% untuk pasien yang menderita perdarahan intraserebral, ini menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup jangka panjang dari perdarahan intraserebral lebih baik daripada stroke iskemik.
Studi ini juga menemukan bahwa pasien yang lebih muda memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih tinggi, dengan mereka yang berusia di bawah 50 tahun memiliki tingkat kelangsungan hidup 57%, dibandingkan dengan tingkat kelangsungan hidup 9% dari mereka yang berusia di atas 70%.
Pada akhir penelitian, lebih dari 70% pasien telah berpulang.
Dan studi lain yang dilakukan secara independen dari yang disebutkan di atas mengungkapkan hasil yang serupa.
Studi ini menemukan bahwa sekitar 37% pasien meninggal dalam waktu tiga minggu setelah menderita stroke. 64% pasien meninggal pada akhir tahun ketiga, 72% meninggal pada akhir tahun kelima, dan 77% pasien meninggal pada akhir tahun ketujuh.
Hasil studi lengkapnya klik di SINI.(*)
Baca Juga: Jalan Kaki 2 Menit Setelah Makan, Kurangi Gula Darah dan Risiko Penyakit Serius
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar