GridHEALTH.id - Dalam sebuah kanal tanya jawab yang diasuh oleh dr Ratri Dwi Indriani, SpAn dari RS Husada Utama, ada masyarakat yang bertanya prihak keluhan nyeri bahu yang dialaminya.
“Dok, bahu saya sakit setelah beberapa bulan yang lalu jatuh dari sepeda, sudah difoto tidak ada yang patah atau geser, tapi ini sakit sekali."
"Buat keramas tidak bisa, tidur juga sulit, mendorong kereta belanja juga tidak bisa… dan yang paling menyiksa adalah tidak bisa mengaitkan Bra. Apa yang harus saya lakukan, masa harus operasi. Saya takut.“
Ternyata yang bersangkutan telah mengalami nyeri bahu selama 8 bulan, sudah mengkonsumsi obat anti nyeri sampai dilakukan rehabilitasi medis tetapi tidak mengurangi keluhan.
Baca Juga: Cegah Kutil Kelamin Wanita, Ini 7 Tips Merawat Vagina yang Benar
Mengenai nyeri bahu, kita harus mengetahui apa itu nyeri bahu terlebih dahulu.
Untuk diketahui, nyeri bahu adalah rasa nyeri yang mempengaruhi satu atau kedua bahu.
Kondisi ini digolongkan berdasarkan tempat, penyebab, tingkat keparahan, dan beberapa faktor lainnya.
Bahu terdiri dari persendian bola dan soket yang memiliki jangkauan pergerakan terbesar dari semua sendi dalam tubuh.
Persendian ini terdiri dari humerus atau tulang lengan atas, tulang belikat atau pisau bahu (shoulder blade), dan klavikula atau tulang selangka.
Persendian ini juga memiliki banyak otot, tendon, dan ligamen yang memegang sendi bersama-sama.
Baca Juga: Kali Ini Jangan Gunakan Bawang Putih Sebagai Obat Alami, Khususnya Pada Kutil Kelamin, Ini Alasannya
Di atas bahu, ada sendi lain yang disebut sendi acromioclavicular. Karena pergerakan yang lebih besar itulah, bahu mudah terluka.
Jika mengalami keluhan seperti nyeri bahu contoh diatas, maka bisa melakukan pemeriksaan di Klinik Nyeri.
Sehingga bisa lebih maksimal dalam terapi yang dilakukan.
Di Klinik Nyeri anda akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound ( USG ) terhadap sendi bahu dan otot disekitar sendi bahu.
Pemeriksaan Nyeri Bahu
Baca Juga: Syarat Naik Pesawat September 2022 Wajib Vaksin Booster, Tidak Berlaku untuk Kelompok Ini
Untuk mengatasi nyri bahu tentu harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Seperti pada cerita keluhan diatas, melansir husadautamahospital.com, pasien akan di lakukan USG dan didapatkan adanya impingement subacromion, serta adanya tendinosis di tendon otot supraspinatus.
Dari hasil diagnosa tersebut, maka dilakukan injeksi di tempat pain generator atau pemicu nyeri dengan beberapa obat obat dan dengan menggunakan lokal anastesi dan kortikosteroid.
Dengan tuntunan USG jarum diarahkan ke titik yang dituju kemudian secara real time obat injeksi dimasukkan.
Beberapa detik kemudian pasien bisa menggerakan bahu nya ke segala arah tanpa rasa nyeri.
Baca Juga: Kenali Titik Pijat Akupresur Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Ternyata Cukup Pijat di Area Ini
Penting diketahui, nyeri bahu apabila dibiarkan akan membuat beberapa otot disekitar bahu menjadi mengecil (atrofi akibat tidak digerakkan), atau tidak dipakai untuk jangka waktu yang lama karena sakit apabila digerakkan.
Sebenarnya penyebab nyeri bahu banyak sekali jenisnya, bisa karena masalah di sendi nya, di otot nya, di tendon atau bahkan di syaraf nya.
Jadi penyebab nyeri bahu harus dicari dan di eliminasi satu persatu penyebabnya.
Jangan Konsumsi Pereda Nyeri Serampangan
Sendi bahu juga rentan nyeri karena trauma yang akut ataupun mikrotrauma, misalnya kebiasaan menjemur baju yang letaknya di atas, menata barang yang letaknya diatas kepala, berenang gaya bebas, atau atlet pelempar bola.
Baca Juga: Nyeri di Bagian Belakang Telinga Karena Muncul Benjolan, Simak Cara Mengobatinya!
Bila trauma terjadi akan diikuti dengan inflamasi akut dan apabila dibiarkan akan menjadi artritis kronis dan menjadi frozen shoulder.
Terkadang karena nyeri bahu itu pasien mengkonsumsi obat anti nyeri dalam jangka waktu lama.
Tanpa disadari menyebabkan efek samping ke lambung, berupa tukak lambung ataupun ke ginjal berupa gagal ginjal.
Karenanya jangan sepelekan nyeri bahu, segera konsultasikan ke dokter.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar