Baca Juga: Kali Ini Jangan Gunakan Bawang Putih Sebagai Obat Alami, Khususnya Pada Kutil Kelamin, Ini Alasannya
Untuk menegakkan diagnosis KNF dilakukan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan klinis dan histopatologis.
Diagnosis pasti dengan pemeriksaan histopatologi dari biopsi nasofaring.
Biopsi nasofaring dengan bantuan endoskopi/nasofaringoskopi sangat memudahkan sehingga biopsi dapat dilakukan di tempat yang tepat.
Berbeda dengan blind biopsy yang umumnya dilakukan multiple pada nasofaring kanan dan kiri, biopsi dengan bantuan nasofaringoskopi biasanya hanya dilakukan sekali pada satu daerah yang dicurigai saja.
Bila pada blin biopsy terjadi perdarahan yang cukup banyak sehingga memerlukan tampon hidung untuk menghentikannya.
Pada KNF yang endofitik, lebih baik dilakukan FNAB ( biopsi aspirasi jarum halus) nasofaring dengan bantuan nasofaringoskopi sesudah dilakukan CT Scan atau MRI nasofaring.
Tujuannya untuk mengetahui dengan tepat daerah nasofaring yang terkena.
Sedangkan pengobatan untuk KNF tergantung pada stadiumnya.
Radioterapi merupakan pengobatan terpilih untuk KNF. Pada stadium I hanya diberikan radiasi. Sedangkan stadium yang lebih tinggi diberikan kombinasi radioterapi dan kemoterapi.
Dengan kemajuan dibidang skull based surgery, bisa dicoba dilakukan operasi pada tumor primer KNF.(*)
Baca Juga: Pilihan Obat Koletsrol Tinggi Resep Dokter, Ketahui Juga Efek Sampingnya!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar