GridHEALTH.id - Sebuah studi baru dari Intermountain Medical Center Heart Institute dan Universitas Johns Hopkins, semuanya di Amerika Serikat memberikan lebih banyak bukti pada pemikiran bahwa lebih baik berbentuk seperti buah pir, dengan berat di sekitar pinggul, dibandingkan dengan apel dimana berat bertumpu di sekitar perut.
Para peneliti dari dua pusat itu menemukan bahwa obesitas perut, atau memiliki tubuh berbentuk apel , adalah prediktor kuat penyakit jantung serius pada pasien yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2, dan belum menunjukkan gejala penyakit jantung.
Tubuh berbentuk apel sudah dikaitkan dengan sindrom metabolik (yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar gula tinggi dan kolesterol tinggi), serta penyakit arteri koroner dan gagal jantung.
Tetapi studi baru ini menemukan bahwa lingkar pinggang juga merupakan prediktor kuat dari lingkar pinggang kiri, yang menggambarkan disfungsi ventrikel pada pasien. Sindrom metabolik sering disertai dengan kelebihan lemak tubuh di sekitar perut.
Tim peneliti kolaboratif mempelajari 200 pria dan wanita diabetes yang belum menunjukkan penyakit koroner.
Para peneliti menemukan bahwa bahkan terlepas dari berat badan total dan indeks massa tubuh atau BMI, obesitas perut sangat terkait dengan disfungsi ventrikel kiri regional, yang merupakan penyebab umum penyakit jantung, termasuk gagal jantung kongestif.
Hasil penelitian akan dilaporkan pada American College of Cardiology Scientific Session 2021 di Chicago, AS pada bulan April.
“Penelitian kami memeriksa pasien dengan diabetes, yang dianggap berisiko tinggi terkena penyakit jantung, dan menemukan bahwa bentuk tubuh Anda menentukan apakah Anda berisiko lebih besar mengalami disfungsi ventrikel kiri,” kata Brent Muhlestein, co-director dari penelitian di Institut Jantung Pusat Medis Intermountain di Salt Lake City.
“Studi ini menegaskan bahwa memiliki tubuh berbentuk apel, atau lingkar pinggang yang tinggi, dapat menyebabkan penyakit jantung, dan bahwa mengurangi ukuran pinggang Anda dapat mengurangi risiko Anda,” tambah Dr. Muhlestein.
Studi menunjukkan korelasi kuat antara penambahan berat badan dan fungsi ventrikel kiri regional, dan obesitas adalah risiko kesehatan utama di seluruh dunia.
Satu dari tiga orang akan memiliki penyakit kardiovaskular dalam hidup mereka, dan sekitar sepertiga dari mereka akan meninggal karena serangan jantung atau kerusakan serupa sebelum penyakit jantung mereka didiagnosis.
Hasil penelitian baru ini memperluas hasil penelitian yang diterbitkan sebelumnya yang disebut faCTor-64, juga dilakukan oleh para peneliti di Intermountain Medical Center Heart Institute dan Johns Hopkins, yang menunjukkan bahwa semakin besar indeks massa tubuh seseorang, semakin besar risikonya. penyakit jantung.
Source | : | John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar