* Menguatkan Otot Panggul
Siapa sangka jika ternyata hubungan intim bisa membuat otot panggul menjadi lebih kuat?
Semakin kuatnya otot panggul tak hanya membuat kualitas hubungan intim yang didapatkan lebih baik, tetapi juga menghindarkan lansia dari masalah inkontinensia atau gangguan kemih dengan gejala tidak mampunya menahan keinginan untuk buang air kecil.
* Meningkatkan Percaya Diri
Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas dan telah diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menyatakan bahwa hubungan intim bagi lansia juga berpengaruh secara psikologis, yaitu meningkatkan rasa percaya diri.
Hal yang sama pun terucap dari seorang pakar seks asal Cambridge, Gina Odgen, Ph.D. yang mengungkapkan bahwa hubungan intim yang berkualitas didasari dan diawali oleh cinta, rasa ketertarikan, keterikatan, dan rasa percaya diri.
* Membantu Mengurangi Rasa Sakit
Hormon oksitosin yang dilepaskan tubuh ketika bercinta tak hanya membuat tidur lebih nyenyak, tetapi juga membantu mengurangi rasa sakit.
Studi terkait yang dilakukan oleh University of North Carolina dan University of Pittsburgh dengan objek para wanita menopause membuktikan bahwa naiknya oksitosin berdampak pada kenaikan kadar endorfin yang membuat rasa sakit atau nyeri berkurang.
Frekuensi Berhubungan Intim Lansia
Tidak seperti ketika usia muda, pasangan lansia dianjurkan melakukan hubungan intim hanya sebanyak dua kali dalam satu minggu, tidak lebih.
Baca Juga: Menkes: 13 Persen Masyarakat Indonesia Penyandang Diabetes, Efek Minuman Manis?
Pasalnya, hubungan intim yang dilakukan lebih dari dua kali seminggu justru meningkatkan risiko penyakit jantung, terlebih jika lansia mengonsumsi obat kuat demi meningkatkan stamina tubuh ketika bercinta.
Perlu dipahami bahwa kualitas dalam hubungan intim pada lansia adalah yang terpenting.(*)
Baca Juga: Viral Anak Derita Penyakit Kawasaki, Obat China 40 Juta Eropa 60 Juta
Source | : | Skripsi Kesmas UI: lansia,KulonprogoKab-Lansia,Kompas.com-lansia,Halodoc-lansia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar