1. Produk obat kaki pecah-pecah berbasis urea
Umumnya menggunakan krim urea sebanyak 10% dan ditambah dengan kandungan krim asam laktat sebesar 5%, ada juga yang kandungan ureanya lebih tinggi untuk yang kondisi kaki pecah-pecah parah.
Urea yang tinggi umumnya akan sedikit terasa sakit, kering, kulit terlihat bersisik dan urea secara umum akan terasa kurang nyaman dan perih jika dioleskan pada kulit yang rusak dan terkena lapisan dermal.
2. Produk obat kaki pecah-pecah berbasis asam salisilat
Kandungan asam salisilat dalam obat kaki pecah-pecah telah disebut bermanfaat untuk mengurangi retakan, nyeri, dan perkeratosis karena bersifat keratolitik atau pengelupas kulit.
Asam salisilat ini perlu untuk dioleskan pada kulit yang tebal dan kering, juga dapat menimbulkan rasa perih jika terkena lapisan dermal di kulit yang rusak.
3. Produk obat kaki pecah-pecah berbasis asam alfa-hidroksi
Asam alfa-hidroksi adalah senyawa karboksilat organik yang bisa ditemukan dalam susu, buah, tebu, dan produk alami lainnya yang berfungsi untuk membantu pengelupasan kulit dan mengurangi keratinisasi.
4. Produk obat kaki pecah-pecah berbasis sakarida isomerat
Obat kaki pecah-pecah lainnya mengandung sakarida isomerat, yaitu senyawa yang dikenal juga sebagai pentavitin (agen pelembab yang mengandung karbohidrat alami dan ditemukan di stratum korneum.
Obat dengan kandungan sakarida isomerat ini kelembapannya lebih tahan lama.(*)
Baca Juga: 5 Cara Cepat Mengobati Kaki Pecah-pecah, Bisa Infeksi Jika Dibiarkan
Source | : | Washington Post,Verywell Health,Bpac.org.nz |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar