GridHEALTH.id - Penyakit Alzheimer sering disebut sebagai epidemi abad ke-21 dengan lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia hidup dengan demensia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan jumlah itu diperkirakan mencapai 139 juta pada tahun 2050.
Setiap tahun, ribuan orang meninggal secara global karena penyakit tersebut, suatu kondisi medis yang menyebabkan hilangnya ingatan atau demensia, dan penurunan fungsi kognitif secara umum karena kematian sel-sel otak dari waktu ke waktu.
Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Center for Disease Control and Prevention/CDC).
"Demensia berarti hilangnya fungsi kognitif. Alasan paling umum penyakit untuk kehilangan ini adalah akumulasi zat tertentu di otak (kebanyakan amiloid dan tau.
Ini adalah perubahan Alzheimer. Jadi, istilah yang lebih tepat adalah demensia tipe Alzheimer," kata Nikolaos Scarmeas, profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Athena, di Yunani yang mendalami Alzheimer selama bertahun-tahun, dikutip pernyataannya di Reuters (03/09/2022).
Penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui, namun faktor genetik dan usia dianggap sebagai beberapa yang utama, Sofia Kanellopoulou, seorang psikolog kesehatan di pusat penitipan anak dari Asosiasi Alzheimer Athena, mengatakan kepada Reuters.
Baru-baru ini, ada penelitian yang mengaitkan penyakit ini dengan kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, obesitas, dan merokok.
Namun, Scarmeas mengatakan: "Masalah kolesterol cukup kompleks. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa masalah kolesterol pada usia paruh baya mungkin berperan dalam demensia di usia tua. Namun sejauh ini belum ada bukti efektivitas pencegahan obat penurun kolesterol. ."
Lebih dari 60% pasien Alzheimer tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 10 juta kasus baru bertambah setiap tahun.
Tidak ada metode pengobatan definitif yang diketahui untuk penyakit ini, yang didefinisikan sebagai gangguan neurodegeneratif yang disertai dengan gejala neuropsikiatri dan perubahan perilaku yang ditandai dengan penurunan aktivitas sehari-hari dan penurunan kemampuan kognitif.
Menurut WHO, penyakit Alzheimer adalah penyebab kematian ketujuh yang paling umum di seluruh dunia, dan jumlah pasien diperkirakan hampir tiga kali lipat pada tahun 2050.
Sejak penemuan awal penyakit oleh psikiater Jerman Alois Alzheimer pada tahun 1901, banyak kemajuan telah dibuat dan para ilmuwan dan peneliti optimis bahwa jalan menuju penyembuhannya mungkin sedang dalam perjalanan.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar