Melansir dari doktersehat.com, Sepsis adalah respons sistem kekebalan tubuh yang merespons secara dramatis terhadap infeksi.
Saat mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh merespons dengan melepaskan protein dan bahan kimia lain untuk melawannya.
Penyakit ini merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
Sepsis terjadi akibat peradangan (pembengkakan) yang meluas di dalam tubuh.
Peradangan dan pembekuan darah selama mengalami penyakit ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke anggota tubuh dan organ vital, dan dapat menyebabkan kegagalan organ, dan bahkan kematian.
Namun, infeksi lainnya termasuk virus COVID-19, influenza, dan infeksi jamur juga dapat menjadi penyebab sepsis.
Bakteri penyebab sepsis yang paling sering ditemukan adalah Staphylococcus aureus (S. aureus), Streptococcus pyogenes (S. pyogenes), Escherichia coli (E. coli), dan Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa).
Penyakit sepsis ini terbagi menjadi tiga tahapan, sebagai berikut.
Sepsis, infeksi yang telah masuk ke aliran darah menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
Sepsis berat, pada tahap ini, peradangan yang cukup parah akan mulai mempengaruhi fungsi organ.
Syok septik adalah komplikasi parah dari sepsis yang menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan.
Baca Juga: Perempuan Digigit Tungau Kecil, Meninggalkan Bekas Seperti Luka Bakar dan Alami Gagal Napas
Komplikasi serius seperti disfungsi organ, gagal napas atau jantung, stroke, hingga kematian dapat terjadi pada masa ini.
Ada beberapa penyebab sepsis terjadi, seperti diantaranya:
Source | : | doktersehat.com,Jovee.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar