"Ternyata hasil darah, aku nggak bisa pakai obat, harus tetep kemo, aku nangis," ujarnya.
Bukan hanya Kiki Fatmala, sebagian orang yang berjuang melawan kanker sempat merasa takut saat harus jalani kemoterapi.
Kemoterapi diketahui adalah pengobatan yang membunuh sel kanker.
Kemoterapi dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker, namun kemoterapi juga dapat membunuh sel yang sehat ditubuh.
Efek samping dari kemoterapi dapat terasa sangat mengganggu.
Setiap obat mempunyai efek samping yang berbeda-beda.
Untuk kontraindikasi kemoterapi ada beberapa diantara lain
1. Selama kemoterapi :
a. Reaksi alergi : ringan,sedang, berat
Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Payudarara Metastasis, Penyebaran Sel Kanker yang Sulit Dikendalikan
b. Ekstravasasi obat (rasa sakit dan kerusakan jaringan)
c. Mual, muntah
2. Paska kemoterapi dini: mual, muntah, dehidrasi (kekuragan cairan), stomatitis (pembengkakan dan luka dalam mulut), hematologis (darah : anemi (kekurangan darah), lekopeni (rendahnya jumlah sel darah putih), trombositopeni (rendahnya jumlah keping darah) dan lain-lain.
3. Late effect : hematologis (anemi, lekopeni, trombositopeni), cardiotoxicity (disfungsi otot atau gagal jantung), neurotoxicity (meracuni sel syaraf), nephrotoxicity (meracuni atau mengganggu fungsi ginjal), alopecia (rambut rontok)
4. Pemeriksaan DL ± 1 minggu paska kemoterapi untuk mengetahui adanya efek samping hematologi ( neutropeni, lekopeni, anemi).
Memberikan terapi yang sesuai agar saat kemoterapi berikutnya dapat sesuai dengan jadwal.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kebanyakan efek samping berikut dapat diobati atau dicegah.
Ketika pengobatan selesai, maka efek samping tentunya juga akan berhenti.
Source | : | Tribunnews.com,Unair.ac.id,Rsmurniteguh.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar