Walaupun sambal terasa nikmat dan menggugah selera, tidak semua orang dapat menahan rasa pedas dan efek nyeri yang ditimbulkan pada perut.
Nyeri pada perut setelah makan sambal inilah yang dinamakan dengan gastritis atau peradangan pada lambung.
Dari sebuah studi menyebutkan bahwa 80,2% orang dengan nyeri perut disebabkan karena memakan makanan pedas.
Makan pedas inilah yang dapat menimbulkan nyeri perut, begah, mual, melilit, kembung, hingga diare.
Cabai bisa terasa pedas karena mengandung zat kapkaisin.
Capcaisin inilah yang menyebabkan lidah terstimulus nyeri dan kita rasakan sebagai sensasi pedas.
Di lambung, kapkaisin dapat mengiritasi lapisan lambung yang merangsang reseptor nyeri.
Ketika reseptor nyeri terangsang, lambung akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa pada daerah lambung “terserang” zat iritatif (capcaisin) dan diartikan sebagai nyeri perut.
Selain itu, sambal juga dapat memicu asam lambing meningkat yang juga bisa mengikis lapisan lambung.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan, lapisan lambung yang terus terkikis dapat mengalami perlubangan atau perforasi.
Kondisi inilah yang menjadi kondisi kritis bagi penderita gastritis karena dapat mengalami infeksi lebih parah.
Source | : | GridHEALTH,Ui.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar