GridHEALTH.id - Mata juling merupakan salah satu jenis penyakit mata yang cukup banyak dialami pada usia anak-anak.
Sekitar dua hingga empat persen anak-anak mengalami kondisi gangguan mata yang dikenal juga dengan strbismus ini, dikutip dari Boston's Children Hospital.
Penyakit mata juling adalah sebuah kondisi di mana mata anak tidak berada di posisi yang sejajar atau bola mata melihat ke arah berebeda. Salah satu di antaranya mungkin mengarah ke dalam atau ke luar.
Mengapa gangguan penglihatan ini bisa terjadi?
Dokter Spesialis Mata Anak Konsultan Service Pediatrik Oftalmologi & Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinic, dr Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMeEdu, mengatkan terdapat kontribusi kerja otak agar si kecil tidak pusing.
"Kalau (posisinya sangat) jomplang, bayangan di otak itu bikin pusing. Karena yang satu normal, yang satu kecil," ujarnya saat ditemui GridHEALTH.id di acara Bosch Care for Life Media Session, Kamis (13/10/2022).
Apabila kelainan pada mata terjadi sejak kecil, maka otak akan berusaha untuk memilih mata mana yang akan lebih fokus saat melihat objek.
"Otak harus memilih supaya si anak nggak pusing. Jadi otak akan memilih salah satu mata tentunya yang lebih normal. Kalau memang dia dari kecil seperti itu, bisa terjadi juling," katanya.
Perkembangan mata anak
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan mengenai kondisi perkembangan anak mulai dari baru lahir hingga usianya menginjak satu tahun.
Berbeda dari indera pendengaran yang langsung aktif 100 persen saat lahir, mata anak belum sepenuhnya bekerja seperti orang dewasa.
Baca Juga: Penyakit Mata Bayi Prematur Bisa Berujung Kebutaan, Ini Penjelasannya!
Source | : | liputan,Childrenhospital.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar