Saat baru lahir, buah hati hanya mampu melihat cahaya terang dan gelap, sehingga belum bisa melihat langsung secara jelas objek yang ada di depannya.
"Waktu baru lahir, baru kemampuannya melihat warna hitam putih dan abu-abau. Kemudian seiring dengan perkembangan usia 3-6 bulan, kita jaga jangan sampai mata si anak juling," kata dokter Ni Retno.
Pada usia tersebut penyakit mata seperti mata juling rentan terjadi pada anak. Sehingga orangtua harus memerhatikan dengan baik kemampuan melihat si kecil.
Ketika memasuki umur tersebut, pandangan mata anak sudah lurus dan bisa mengenali warna-warna selain hitam, putih, maupun abu-abu.
"Biasanya sebelum atau saat umur 6 bulan curiga mata juling, bawa segera ke dokter mata. Atau kalau misalnya kita lihat juga si anak ini misalnya beda dengan anak yang lain, bisa dibawa ke dokter," tuturnya.
Hal ini dilakukan agar penyakit mata anak tersebut bisa segera terdeteksi dan mendapatkan penangan. Bila kondisinya masih ringan, maka bisa dilakukan dengan latihan otroptik.
Sementara jika mata juling anak sudah lebih parah, kemungkinan besar harus dilakukan tindakan bedah. Penanganan yang terlambat berisiko kehilangan penglihatan yang terjadi akibat ambliopia atau mata malas.
Bisakah penyakit mata juling dicegah?
Untungnya, penyakit mata seperti ini dapat dicegah dengan memberikan rangsangan pada penglihatan bayi agar sarafnya bekerja dengan normal.
Misalnya melalui mainan yang biasa digantungkan di atas box bayi. Namun, perhatikan juga posisinya, sebaiknya tidak terlalu atas dan mempunyai warna-warna yang cerah.
"Bayi kan senang lihat sinar, kalau dia suka, dia melihatnya akan dipaksa. Terus kalau godain bayi juga jangan dari atas, posisi kita harus ada di depan dia, di bawah, jadi melihatnya lusu ke bawah, ini untuk mencegah juling," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Penyakit Mata Merah Pada Bayi Disertai Kelopak Bengkak, Begini Cara Mengatasinya
Source | : | liputan,Childrenhospital.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar