Ini pada akhirnya akan membuat stunting pada anak semakin buruk kondisinya.
Menurutnya, dengan makan tempe yang merupakan hasil fermentasi, anak bisa mendapatkan prebiotik dan probiotik untuk mendukung bakteri-bakteri baik di saluran cerna.
"Bakteri baik yang jumlahnya miliaran itu, bisa dapat makanan, tumbuh subur, memperbanyak diri, dan berkoloni. Sehingga mengeluarkan zat-zat aktif yang bisa dipakai untuk otak," kata dokter Ray.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Luciana Sutanto, MS., SpGK, mengatakan tempe dapat menjadi sumber protein yang baik bagi anak dalam mencegah stunting.
"Stunting itu kekurangan kalori dan protein. Kalau bicara protein, apa saja sih protein? Bisa hewani dan nabati," ujarnya.
Tempe merupakan makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein si kecil. Sehingga bisa dijadikan sebagai alternatif bila tidak mengonsumsi daging.
Terlebih bayi hingga anak-anak membutuhkan protein yang lebih banyak, dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Jangan digoreng!
Meski tempe mempunyai peran yang besar dalam mencegah stunting, orangtua juga tidak bisa sembarangan mengolahnya.
Tidak disarankan untuk memberikan anak tempe yang diolah dengan cara digoreng.
Dokter Ray menyarankan, untuk mengolahnya ke dalam bentuk makanan tradisional misalnya tempe bancem. Sehingga prebiotik dan probiotiknya tidak hilang.
Mencegah stunting harus dilakukan ketika menyadari selama tiga bulan berturut-turut berat badannya terus menurun. (*)
Baca Juga: Vaksin PCV Kini Gratis, Sebelumnya Harus Bayar 900 Ribu, Cegah Stunting
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar