GridHEALTH.id - Stunting masih menjadi masalah kesehatan anak yang belum bisa terselesaikan.
Meskipun data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN), pada 2021 melihat ada penurunan kasus stunting.
Dari yang sebelumnya pada 2020 sebesar 26,92 persen menjadi 24,4 persen. Namun, angka tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh WHO.
Stunting pada anak akan membuatnya sulit untuk belajar dan konsentrasi. Nantinya, juga akan berdampak pada kehidupannya saat dewasa.
Mencegah stunting dengan tempe
Padahal, kejadian stunting pada anak dapat dicegah, salah satunya dengan makanan tradisional seperti tempe.
Makanan yang digandrungi oleh banyak orang ini, ternyata dapat mempunyai manfaat yang luar biasa untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Dr. dr. Ray Basrowi, MKK, selaku Medical Science Director Danone Indonesia, mengatakan telah dilakukan genome sequencing pada anak yang mengalami stunting.
Hasilnya ditemukan, bahwa kondisi tersebut memengaruhi sel-sel yang ada di sistem pencernaan si kecil.
"Anak-anak yang stunting, kuman-kuman atau bakteri baik yang ada di sistem pencernaannya, juga ikut-ikutan anjlok," ujarnya dalam konfrensi pers Deklarasi Pentingnya Nutrisi dan Hidrasi dan Makanan Tradisional guna Eradikasi Stunting, di Jakarta, Senin (17/10/2022).
"Sehingga, bakteri baiknya itu nggak bisa memfasilitasi perkembangan kognitif. Jadi double, otaknya sudah nggak dapat makanan karena stunting, bakteri baik yang ada di sistem pencernaan tidak bisa mengirimkan impulse yang baik untuk anak," jelasnya.
Baca Juga: Si IMUT yang Bisa Berantas Stunting di Indonesia, Mulai Dijalankan di Sumatera Utara
Ini pada akhirnya akan membuat stunting pada anak semakin buruk kondisinya.
Menurutnya, dengan makan tempe yang merupakan hasil fermentasi, anak bisa mendapatkan prebiotik dan probiotik untuk mendukung bakteri-bakteri baik di saluran cerna.
"Bakteri baik yang jumlahnya miliaran itu, bisa dapat makanan, tumbuh subur, memperbanyak diri, dan berkoloni. Sehingga mengeluarkan zat-zat aktif yang bisa dipakai untuk otak," kata dokter Ray.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Luciana Sutanto, MS., SpGK, mengatakan tempe dapat menjadi sumber protein yang baik bagi anak dalam mencegah stunting.
"Stunting itu kekurangan kalori dan protein. Kalau bicara protein, apa saja sih protein? Bisa hewani dan nabati," ujarnya.
Tempe merupakan makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein si kecil. Sehingga bisa dijadikan sebagai alternatif bila tidak mengonsumsi daging.
Terlebih bayi hingga anak-anak membutuhkan protein yang lebih banyak, dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Jangan digoreng!
Meski tempe mempunyai peran yang besar dalam mencegah stunting, orangtua juga tidak bisa sembarangan mengolahnya.
Tidak disarankan untuk memberikan anak tempe yang diolah dengan cara digoreng.
Dokter Ray menyarankan, untuk mengolahnya ke dalam bentuk makanan tradisional misalnya tempe bancem. Sehingga prebiotik dan probiotiknya tidak hilang.
Mencegah stunting harus dilakukan ketika menyadari selama tiga bulan berturut-turut berat badannya terus menurun. (*)
Baca Juga: Vaksin PCV Kini Gratis, Sebelumnya Harus Bayar 900 Ribu, Cegah Stunting
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar