Sebagai informasi, gangguan ginjal akut progresif atipikal ini pertama terjadi pada Januari dan dialami oleh dua orang anak.
Kemudian mulai mengalami peningkatan sejak Agustus lalu dan menjadi perhatian pada Oktober ini.
Cenderung dalami balita
Gangguan ginjal akut yang tidak biasa ini, kebanyakan dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Selain itu, kondisi mereka sebelumnya pun sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan apapun yang mengganggu fungsi ginjalnya.
"Kejadian ini terutama banyak menyerang balita di bawah lima tahun," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konfrensi pers di Gedung Kemenkes, Jumat (21/10/2022).
Orangtua diminta untuk selalu waspada terhadap gejalanya, meskipun tidak ada kenaikan angka kasus gangguan ginjal akut.
1. Demam
2. Kehilangan nafsu makan
3. Malise
4. Mual dan muntah
Baca Juga: Kepala BPOM; 2 Industri Farmasi Sedang Diproses untuk Dipidana, Terkait Gangguan Ginjal Akut
Source | : | Kompas.com,Keterangan Pers Kemenkes RI |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar