Selain disebabkan oleh virus ini, ada beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi lebih tinggi, seperti daerah padat/pengungsi/kumuh, mobilitas penduduk dari wilayah endemis polio, kontak langsung anak balita dengan orang yang terinfeksi, dan tingkat imunisasi polio di suatu daerah.
Sedangkan kelumpuhan diperkirakan lebih berisiko pada pasien yang memiliki imunitas lemah, sedang hamil, pengangkatan amandel (tonsilektomi), suntikan intramuscular seperti obat-obatan, olahraga berat, dan cedera.
Pencegahan Infeksi Polio
Polio bisa menyerang semua usia, namun paling banyak menyerang anak di bawah lima tahun.
Tidak ada obat untuk seseorang yang telah terinfeksi polio, yang bisa dilakukan adalah melakukan tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin.
Setelah virus ini menjadi penyakit infeksi yang begitu cepat meluas, dunia mencari dan menemukan vaksin yang efektif untuk menekan infeksi, sebagai bentuk pencegahan.
Saat ini ada empat jenis vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah infeksi penyakit polio, yaitu:
- Oral polio vaccine (OPV)
- Monovalent oral polio vaccines (mOPV1 dan mOPV3)
Baca Juga: Virus Polio Mewabah di Inggris dan AS, Anak di Bawah Usia 10 Tahun Diberikan Vaksin Booster
- Bivalent oral polio vaccine (bOPV)
- Inactivated polio vaccine (IPV)
Source | : | WHO,kompas,alodokter,Infeksi Emerging Kemkes |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar