Selain pencegahan, deteksi dini dan perawatan dini mempercepat kesembuhan dan mencegah bertambah beratnya cacat.
Jenis-jenis Polio
Penyakit infeksi menular ini digolongkan ke dalam beberapa jenis, sesuai dengan kriterianya, yaitu:
1. Polio nonparalisis - Jenis polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan dan umumnya baru muncul gejala ringan setelah 6-20 hari terpapar, kemudian akan berlangsung selama 1-10 hari dan menghilang sendirinya.
2. Polio paralisis - Jenis polio yang berbahaya karena menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen, dengan gejala awal seperti polio nonparalisis namun dalam seminggu muncul gejala tambahan seperti hilangnya refleks tubuh, otot tegang dan nyeri, serta tungkai atau lengan lemas.
Kondisi Kasus Polio di Indonesia Saat Ini
Awal abad ke-20, penyakit ini menjadi penyakit yang paling ditakuti karena melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahunnya, namun tahun 1950-an dan 1960-an sudah mulai terkendali setelah adanya vaksin yang efektif melumpuhkan.
Di Indonesia sendiri polio pernah menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan berhasil ditangani setelah dilaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara tiga tahun berturut (1995-1997), hasilnya virus polio liar asli Indonesia sudah tidak ditemukan.
Berdasarkan data dari WHO dalam Buletin Surveilans dan Imunisasi Edisi Maret 2020, sempat kembali dikejutkan dengan ditemukannya kasus polio di Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Malaysia pada tahun 2018, setelah pada tahun 2014 WHO menyatakan Indonesia bebas polio.
Baca Juga: Kasus Polio Pertama Muncul di New York Setelah Hampir 10 Tahun
Meski sekarang kasus polio di Indonesia bisa dibilang tidak ada, namun tetap perlu hati-hati apabila ada negara tetangga yang menemukan kasus baru dan memastikan imunisasi polio rutin lengkap anak-anak terus berjalan dengan baik. (*)
Source | : | WHO,kompas,alodokter,Infeksi Emerging Kemkes |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar