GridHEALTH.id - Kanker paru merupakan jenis penyakit kanker nomor tiga dengan kasusnya terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, ada sekitar 34.783 kasus baru yang terjadi pada saat ini baik pada pria maupun wanita.
Semenatara untuk kasus kematiannya, jumlahnya sangat tinggi mencapai 30.843 atau penyebab kematian pertama karena kanker.
Dengan mengetahui serba-serbi kanker paru, tentu akan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit ini dan bisa menjadi lebih waspada ke depannya.
Gejala awal yang perlu diwaspadai
Dilansir dari laman American Cancer Society, rata-rata gejala kanker paru memang tidak dirasakan sampai kankernya menyebar ke bagian tubuh lain.
Tapi, ada juga beberapa orang yang merasakan tanda-tanda awalnya dan ini penting sebagai langkah deteksi dini.
1. Batuk yang sulit sembuh
2. Nyeri di dada saat menarik napas atau bahkan tertawa
3. Suara serak
4. Berat badan mendadak turun
Baca Juga: Apakah Kanker Paru Menular ke Orang Lain? Simak Faktanya Berikut Ini!
5. Sesak napas dan badan terasa lemah
6. Penyakit infeksi seperti bronkitis dan pneumonia yang tidak sembuh
Bila sudah menyebar, kanker paru juga akan menimbulkan gejala yang lainnya seperti nyeri tulang biasanya pada punggung atau pinggang.
Sakit kepala jika menyerang otak, kulit menjadi kuning, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening yang ada di leher atau atas tulang selangka.
Pengobatan kanker paru
Setelah mengetahui gejala-gejalanya, serba serbi kanker paru yang penting juga adalah jenis pengobatan yang dijalankan. Umumnya, akan disesuaikan dengan penyebarannya hingga kondisi kesehatan tubuh.
Melansir NHS, deteksi dini di mana sel kanker masih kecil, biasanya hanya dilakukan operasi untuk menghilangkannya dari area yang terdampak.
Namun, bila tindakan pembedahan tidak cocok dilakukan karena kondisi kesehatan, akan dilakukan radioterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker tersebut.
Kemoterapi dilakukan jika ditemukan kanker sudah menyebar terlalu jauh dan tidak lagi bisa ditangani dengan operasi atau radioterapi.
Pengobatan yang cepat didapatkan tidak hanya menyelamatkan nyawa pasien kanker paru, tapi juga mencegahnya menyebar atau menyebabkan cairan menumpuk di dada. (*)
Baca Juga: Polusi Udara Penyebab Kanker Paru pada Non-Perokok, Penelitian Terbaru
Source | : | American Cancer Society,NHS |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar