1. Berdiri tegak di depan cermin dengan lengan menjuntai ke bawah.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada perubahan bentuk secara signifikan pada payudara.
2. Letakkan kedua tangan di atas kepala, periksa bentuk dan ukuran payudara.
3. Tempatkan kedua tangan di pinggan, lalu gerakkan lengan hingga bahu ke depan. Posisi dapat membuat benjolan menjadi lebih terlihat.
4. Tekan payudara secara melingkar dan perhatikan apakah ada benjolan.
5. Tekan bagian puting secara perlahan untuk memeriksa apakah keluar cairan yang tidak normal.
6. Ikuti langkah nomor 4-5 tetapi dengan posisi berbaring, mengangkat lengan ke atas, dan meletakkan bantal kecil di bawah bahu kanan.
Lakukan SADANIS atau Periksa Payudara Klinis
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter Spesialis Bedah Onkologi sekurang-kurangnya 3 tahun sekali secara rutin, dengan ketentuan sebagai berikut:
Baca Juga: Prosedur dan Syarat yang Diperlukan untuk Operasi Kanker Payudara
Apabila ditemukan adanya kelainan saat dilakukan pemeriksaan SADARI juga disarankan menemui dokter untuk melakukan SADANIS.
Selain melakukan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS, bisa juga melalui pemeriksaan mamografi.
Hal ini bertujuan untuk menemukan dan mencari sel-sel kanker sebelum benjolan ataupun gejala lainnya ditemukan.
Deteksi dini ini juga dapat merujuk pada mengenali gejala awal yang berpotensi berkembang menjadi kanker, misalnya kemunculan tahi lalat dan memeriksakannya ke dokter kulit untuk memastikan itu bukan tanda awal melanoma.
Metode deteksi dini lain meliputi pengujian genetik dan tes biopsi cair.
Pentingnya melakukan deteksi dini kanker ini berguna untuk menjaga agar tidak semakin parah.(*)
Baca Juga: Perlu Diketahui 7 Tanda Kanker Payudara Selain Munculnya Benjolan
Source | : | mitrakeluarga.com,Halodoc.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar