2. Pembengkakan. Pada bagian patah tulang belakang akan terlihat membengkak dan terasa nyeri saat disentuh.
3. Postur tubuh berubah. Gejala patah tulang selanjutnya adalah berubahnya postur tubuh menajdi lebih bungkuk dibandingkan sebelumnya.
4. Kesemutan. Punggung sering mengalami kesemutan dan akan menjalar hingga ke lengan atau kaki.
5. Tinggi badan berkurang. Orang yang mengalami patah tulang belakang cenderung menyadari tinggi tubuh berkurang, mencapai 6 inci.
6. Inkontinesia. Ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol kandung kemih, sehingga sering buang air kecil.
Kesehatan tulang yang tidak terjaga bisa meningkatkan risiko terjadinya patah tulang belakang, yang dapat berujung pada kerusakan saraf dan kelumpuhan.
Tindakan pembedahan tak melulu selalu dibutuhkan. Umumnya menggunakan penyangga selama beberapa bulan, dengan tujuan untuk menahan tulang belakang agar posisinya sejajar.
Kemudian ada terapi fisik demi memperkuat otot di punggung, serta meningkatkan kekuatan secara keseluruhan, mengurangi pengeroposan tulang, dan risiko patah kembali di masa depan.
Tindakan operasi hanya dilakukan apabila patah tulang belakang telah merusak sumsum tulang belakang atau menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa setelah perawatan non-bedah. (*)
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Keju Berkhasiat Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Gigi!
Source | : | Cleveland Clinic,Penn Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar